Jakarta, Aktual.com — Ketua DPR RI Setya Novanto menegaskan jika kepergiannya ke Arab Saudi yang bertepatan dengan pelaksanaan ibadah haji merupakan undangan resmi dari Kerajaan Arab Saudi.
“Kami diundang kerajaan Saudi secara resmi 6 bulan sebelumnya, dimana undangan ada 6 orang untuk berangkat,” kata Novanto, dalam konferensi persnya, di Gedung DPR RI, Senayan, Rabu (30/9).
Dirinya selaku pimpinan DPR didampingi Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini bertujuan untuk mengetahui pelaksaan ibadah haji jamaah Indonesia di Arab Saudi.
“Saya selaku pimpinan DPR tentu ada bagian-bagian mengetahui kita untuk melihat pelaksanaan haji. Pertama kali saya melihat kondisi di Arafah, meninjau persiapan yang sebelumnya kami diundang oleh Menag,” ucap dia.
Dalam kesempatannya, politikus Golkar ini menyampaikan pengalaman ketika dirinya mendapat informasi terkait peristiwa di Mina. Ketika itu, dirinya dan rombongan berusaha menerobos ketatnya penjagaan kerajaan sesaat setelah mengetahui peristiwa yang memakan banyak korban itu.
Cerita heroik itu dialami karena pihak kerajaan tidak memperbolehkan para tamu sembarangan ke luar Istana.
Agar diizinkan keluar, Setnov cs membohongi pihak protokoler berdalih hendak mencari makan karena bosan dengan makanan di kediaman raja. Setelah akhirnya diizinkan, rombongan tidak diberi fasilitas kendaraan dan harus berjalan sejauh tujuh kilometer untuk mencari korban dari Indonesia.
“Kita jalan kaki, bagaimana menerobos ke tempat kejadian, itu makan waktu panjang dan menemukan beberapa orang Indonesia yang kesasar, hingga akhirnya sampai disalah satu rumah sakit Emergency Mina dan menemukan jamaah haji Indonesia yang terlantar disana,” jelas Setya.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang