Jakarta, Aktual.com — Badan Pusat Statistik (BPS) siang ini (1/10) akan mengumumkan laju inflasi September 2015. Hal ini tentunya sangat dinanti masyarakat dan pelaku usaha.

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan inflasi bulanan September 2015 (month to month) akan berada di kisaran 0,06 persen atau lebih rendah dibandingkan September 2014 yang tercatat 0,24 persen. Secara tahunan (year on year), BI memperkirakan inflasi September ada di level 6,95 persen.

“Kami sampaikan hasil survei BI di minggu ketiga itu 0,06 inflasi di bulan September tapi tentu finalnya di akhir bulan,” ujar Gubernur BI Agus Martowardojo minggu lalu di Jakarta.

Dengan demikian, kata Agus, laju inflasi September masih sesuai dengan target inflasi tahunan BI yang ada di kisaran 4 1 persen.

Dia memaparkan komponen bergejolak (volatile food) dan harga yang diatur Pemerintah (administered price) menurun di September 2015 tetapi harga beras masih terus diperhatikan.

“Secara umum, memang tekanan di volatile food dan administered prices itu menurun, namun tetap kita masih memperhatikan harga beras yah sepertinya yang perlu diwaspadai,” jelas dia.

Menurutnya, depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga mempengaruhi inflasi inti.

“Depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar ada pengaruh (terhadap inflasi inti), tapi tidak terlalu besar. Jadi (inflasi inti) masih di kisaran 5 persen (year on year),” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan