Jakarta, Aktual.com — Pendidikan menjadi hal utama guna mensukseskan bibit-bibit muda anak bangsa yang berprestasi serta menuju arah yang lebih baik. Namun saat ini, kendala utama masalah pendidikan yang tinggi yaitu terkait kesenjangan faktor ekonomi.
Terkait hal di atas, ada sebuah komunitas menarik yang patut diteladani, dimana mereka (para anggotanya, red) peduli akan pendidikan. Mereka menyebutnya “Beasiswa Commitment”.
Ginanjar, salah satu bagian dari komunitas tersebut, menjelaskan alasan mengapa komunitas itu menamai diri mereka dengan Komunitas ‘Commitment’.
“’Commitment’ berarti komitmen, yaitu keterikatan untuk melakukan sesuatu. ‘Commitment’ juga akronim dari ‘Commuter Initiative and Engagement ‘ yang berarti bahwa kami (Community Urban Planner, red) berharap agar baik pengurus, donatur dan pihak-pihak terkait dapat terus menerus berinisiatif dan berkomitmen untuk sedikit berkontribusi dalam sektor pendidikan melalui beasiswa ‘Commitment’,” jelas Ginanjar kepada Aktual.com, baru-baru ini, di Jakarta.
Komunitas ini terdiri dari sekumpulan Alumni (Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota) Universitas Diponegoro (Undip) yang ingin membantu para adik-adik kelasnya terutama yang memiliki masalah ekonomi dalam menyelesaikan pendidikan di Universitas tersebut.
“Di masa perkuliahan kami sering bekerja secara kelompok sehingga kami mengetahui latar belakang dan permasalahan dari teman-teman kami yang beragam, salah satunya adalah permasalahan ekonomi. Sekitar tahun 2014, Alhamdulilah teman-teman sudah bekerja dan mapan secara ekonomi, sehingga kami berinsiatif untuk melakukan kegiatan ini guna membantu adik-adik kelas kami yang mempunyai permasalahan yang sempat kami rasakan sebelumnya,” urainya menerangkan.
Menurut Ginanjar, Komunitas yang sudah berdiri selama lebih dari setahun ini memang awalnya ditujukan hanya kepada Almamater kampusnya dahulu yakni Undip.
“Berangkat dari keinginan untuk berkontribusi kepada Almamater, maka sasaran beasiswa ini adalah adik kelas kami yang berprestasi namun kurang beruntung dari segi ekonomi dan sedang menempuh akhir masa studinya,” katanya lagi.
Oleh sebab itu, Komunitas ini bekerja sama dengan pihak kampus dan disambut baik oleh beberapa donatur dan juga para dosen setempat.
“Hasil inisiatif Alumni Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Diponegoro Semarang (Undip) Angkatan 2003 (Commuter 2003 : Community Urban Planner 2003). Inisiatif baik ini kemudian diikuti oleh beberapa donatur, baik dari alumni PWK (semua angkatan), para dosen dan donatur diluar alumni PWK,” paparnya menambahkan.
Dia kembali mengungkapkan, bahwa yang menarik dari kegiatan dari komunitasnya yakni dalam berkoordinasi, pihak panitia tidak pernah bertatap muka secara langsung.
“Karena kami telah tersebar tidak hanya dari Sabang sampai Merauke, namun di seluruh penjuru dunia yaitu di Semarang, Solo, Sragen, Jakarta, Bogor, Papua, Jepang, Prancis, Inggris, Belanda. Kami melakukan rapat menggunakan media ‘whatsapp’, melakukan interview menggunakan ‘skype’ melakukan penilaian menggunakan media ‘googledocs’, melakukan sharing dokumen menggunakan media ‘dropbox’,” ungkapnya
Untuk ke depannya, Ginanjar berharap agar Komuntas ‘Commitment’ dapat lebih berkembang dan mendapatkan banyak donatur.
“Harapanya menjadi satu beasiswa Alumni yang menyeluruh untuk membantu mereka yang kesulitan dana saat menempuh kuliah. Dengan semakin bertambahnya donatur, kami berharap dapat memberikan beasiswa ini tidak hanya kepada Mahasiswa PWK Universitas Diponegoro semata, namun lebih luas khususnya sektor pendidikan. Semoga ini menjadi awal yang baik dalam mendukung langkah kami untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” terangnya menutup pembicaraan.
Artikel ini ditulis oleh: