Kendari, Aktual.com – Industri kakao sangat potensial dibangun di Sulawesi Tenggara (Sultra). Produksi biji kakao untuk bahan baku industri tersebut cukup tersedia di daerah ini.
Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara HM Saleh Lasata mengatakan tiap tahun produksi tanaman kakao di Sultra cukup banyak. “Rata-rata mencapai 157.537 ton,” kata dia, di Kendari, Minggu (4/10).
Produksi tanaman kakao sebanyak itu kata dia, bisa memenuhi kebutuhan bahan baku industri kakao puluhan unit.
Kalau setiap industri membutuhkan bahan baku sebanyak 5.000 ton kakao per tahun, ujar dia, produksi kakao Sultra bisa memenuhi kebutuhan inudstri kakao sebanyak kurang lebih 30 industri.
Diakuinya, belum adanya industri kakao di Sultra menyebabkan produksi kakao Sultra hanya diperjualbelikan melalui perdagangan antarpulau dengan daerah tujuan terbesar adalah Makassar, Sulawesi Selatan dan Surabaya, Jawa Timur.
Melalui kedua daerah tersebut, lanjutnya, produksi kakao asal Sultra diekspor ke berbagai negara sehingga yang memperoleh manfaat dari perdagangan kakao tersebut adalah Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
“Kalau industri kakao sudah berdiri di daerah ini, maka masyarakat Sultra bisa mendapatkan manfaat perdagangan produksi kakao tersebut,” katanya.
Selain para petani bisa mendapatkan jaminan kepastian harga biji kakao sesuai standar, masyarakat juga sebagian bisa terserap menjadi tenaga kerja di industri kakao.
Artikel ini ditulis oleh: