Jakarta, Aktual.com — Ketua Dewan Pers Indonesia, Bagir Manan menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi harus tetap fokus kepada aspek penindakan. Pasalnya, kecepatan bertambahnya kasus korupsi terlihat seperti deret ukur, yang selalu bertambah dua kali lipat.

Bagir menjelaskan, bertambahnya kasus korupsi lebih cepat dari pada meningkatnya kemampuan pemberantasan korupsi. Dengan ilustrasi itu, di mengatakan bahwa aspek penindakan akan selalu berjalan sesuai dengan tindak pidana korupsi yang.

Menurut mantan Ketua Mahkamah Agung itu, tidak bisa aspek penindakan dikurangi intensitasnya, sementara tindak pidana korupsi terus terjadi. Masalahnya, merujuk dengan ilustrasi deret ukur tadi, akan sangat mengerikan jika penindakan tidak lagi menjadi fokus KPK.

“Penindakan dalam arti tindakan represif itu kan tergantung terjadi atau tidaknya tindak korupsi. Beberapa bulan lalu saya di UNPAS, ada seorang guru besar dari Fisip memberi ilustrasi. Kecepatan korupsi itu seperti deret ukur, tetapi kemampuan memberantas seperti deret hitung,” papar Bagir, di gedung KPK, Jakarta, Senin (5/10).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sempat mengatakan bahwa KPK harus lebih fokus terhadap aspek pencegahan. Menanggapi hal itu, Bagir menyebut, pencegahan memang harus tetap dilakukan namun berjalan seiringan dengan penindakan, tidak bisa fokus ke satu aspek.

“Pencegahan itu perintah UU. Tetapi kan kalau sudah bicara pencegahan, ini kan tindakan di luar bidang penegakan hukum tetapi berkaitan dengan pembinaan. Demokrasi, politik, pemerintahan sampai ke desa dan sebagainya,” terangnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby