1 dari 14
Puluhan warga yang tergabung dalam Paguyuban Ujungnegoro, Karanggeneng, Ponowareng, Wonokerso dan Roban (UKPWR) Batang bersama aktivis Greenpeace menyempatkan untuk melakukan sholat dzuhur ber jama'ah didepan Istana Negara, Jakarta, Senin (5/10/2015). Dalam aksinya warga Batang meminta Presiden Joko Widodo membatalkan pembangunan PLTU di Kabupaten Batang, Jawa Tengah karena dinilai akan menghancurkan kawasan konservasi laut, lahan pertanian serta mencemarkan perairan laut yang akan mengancam kehidupan masyarakat setempat.
Puluhan warga yang tergabung dalam Paguyuban Ujungnegoro, Karanggeneng, Ponowareng, Wonokerso dan Roban (UKPWR) Batang bersama aktivis Greenpeace menyempatkan untuk melakukan sholat dzuhur ber jama'ah didepan Istana Negara, Jakarta, Senin (5/10/2015). Dalam aksinya warga Batang meminta Presiden Joko Widodo membatalkan pembangunan PLTU di Kabupaten Batang, Jawa Tengah karena dinilai akan menghancurkan kawasan konservasi laut, lahan pertanian serta mencemarkan perairan laut yang akan mengancam kehidupan masyarakat setempat.
Puluhan warga yang tergabung dalam Paguyuban Ujungnegoro, Karanggeneng, Ponowareng, Wonokerso dan Roban (UKPWR) Batang bersama aktivis Greenpeace menyempatkan untuk melakukan sholat dzuhur ber jama'ah didepan Istana Negara, Jakarta, Senin (5/10/2015). Dalam aksinya warga Batang meminta Presiden Joko Widodo membatalkan pembangunan PLTU di Kabupaten Batang, Jawa Tengah karena dinilai akan menghancurkan kawasan konservasi laut, lahan pertanian serta mencemarkan perairan laut yang akan mengancam kehidupan masyarakat setempat.
Puluhan warga yang tergabung dalam Paguyuban Ujungnegoro, Karanggeneng, Ponowareng, Wonokerso dan Roban (UKPWR) Batang bersama aktivis Greenpeace menyempatkan untuk melakukan sholat dzuhur ber jama'ah didepan Istana Negara, Jakarta, Senin (5/10/2015). Dalam aksinya warga Batang meminta Presiden Joko Widodo membatalkan pembangunan PLTU di Kabupaten Batang, Jawa Tengah karena dinilai akan menghancurkan kawasan konservasi laut, lahan pertanian serta mencemarkan perairan laut yang akan mengancam kehidupan masyarakat setempat.
Puluhan warga yang tergabung dalam Paguyuban Ujungnegoro, Karanggeneng, Ponowareng, Wonokerso dan Roban (UKPWR) Batang bersama aktivis Greenpeace melakukan sholat dzuhur ber jama'ah didepan Istana Negara, Jakarta, Senin (5/10/2015). Dalam aksinya warga Batang meminta Presiden Joko Widodo membatalkan pembangunan PLTU di Kabupaten Batang, Jawa Tengah karena dinilai akan menghancurkan kawasan konservasi laut, lahan pertanian serta mencemarkan perairan laut yang akan mengancam kehidupan masyarakat setempat.
Puluhan warga yang tergabung dalam Paguyuban Ujungnegoro, Karanggeneng, Ponowareng, Wonokerso dan Roban (UKPWR) Batang bersama aktivis Greenpeace melakukan sholat dzuhur ber jama'ah didepan Istana Negara, Jakarta, Senin (5/10/2015). Dalam aksinya warga Batang meminta Presiden Joko Widodo membatalkan pembangunan PLTU di Kabupaten Batang, Jawa Tengah karena dinilai akan menghancurkan kawasan konservasi laut, lahan pertanian serta mencemarkan perairan laut yang akan mengancam kehidupan masyarakat setempat.
Puluhan warga yang tergabung dalam Paguyuban Ujungnegoro, Karanggeneng, Ponowareng, Wonokerso dan Roban (UKPWR) Batang bersama aktivis Greenpeace melakukan sholat dzuhur ber jama'ah didepan Istana Negara, Jakarta, Senin (5/10/2015). Dalam aksinya warga Batang meminta Presiden Joko Widodo membatalkan pembangunan PLTU di Kabupaten Batang, Jawa Tengah karena dinilai akan menghancurkan kawasan konservasi laut, lahan pertanian serta mencemarkan perairan laut yang akan mengancam kehidupan masyarakat setempat.
Puluhan warga yang tergabung dalam Paguyuban Ujungnegoro, Karanggeneng, Ponowareng, Wonokerso dan Roban (UKPWR) Batang bersama aktivis Greenpeace melakukan sholat dzuhur ber jama'ah didepan Istana Negara, Jakarta, Senin (5/10/2015). Dalam aksinya warga Batang meminta Presiden Joko Widodo membatalkan pembangunan PLTU di Kabupaten Batang, Jawa Tengah karena dinilai akan menghancurkan kawasan konservasi laut, lahan pertanian serta mencemarkan perairan laut yang akan mengancam kehidupan masyarakat setempat.
Puluhan warga yang tergabung dalam Paguyuban Ujungnegoro, Karanggeneng, Ponowareng, Wonokerso dan Roban (UKPWR) Batang bersama aktivis Greenpeace melakukan sholat dzuhur ber jama'ah didepan Istana Negara, Jakarta, Senin (5/10/2015). Dalam aksinya warga Batang meminta Presiden Joko Widodo membatalkan pembangunan PLTU di Kabupaten Batang, Jawa Tengah karena dinilai akan menghancurkan kawasan konservasi laut, lahan pertanian serta mencemarkan perairan laut yang akan mengancam kehidupan masyarakat setempat.
Puluhan warga yang tergabung dalam Paguyuban Ujungnegoro, Karanggeneng, Ponowareng, Wonokerso dan Roban (UKPWR) Batang bersama aktivis Greenpeace melakukan sholat dzuhur ber jama'ah didepan Istana Negara, Jakarta, Senin (5/10/2015). Dalam aksinya warga Batang meminta Presiden Joko Widodo membatalkan pembangunan PLTU di Kabupaten Batang, Jawa Tengah karena dinilai akan menghancurkan kawasan konservasi laut, lahan pertanian serta mencemarkan perairan laut yang akan mengancam kehidupan masyarakat setempat.
Usai sholat dzuhur berjam'ah para warga Batang bersama agar pembangunan PLTU Batang tidak jadi dilaksanakan,Jakarta, Senin (5/10/2015). Dalam aksinya warga Batang meminta Presiden Joko Widodo membatalkan pembangunan PLTU di Kabupaten Batang, Jawa Tengah karena dinilai akan menghancurkan kawasan konservasi laut, lahan pertanian serta mencemarkan perairan laut yang akan mengancam kehidupan masyarakat setempat.
Usai sholat dzuhur berjam'ah para warga Batang bersama agar pembangunan PLTU Batang tidak jadi dilaksanakan,Jakarta, Senin (5/10/2015). Dalam aksinya warga Batang meminta Presiden Joko Widodo membatalkan pembangunan PLTU di Kabupaten Batang, Jawa Tengah karena dinilai akan menghancurkan kawasan konservasi laut, lahan pertanian serta mencemarkan perairan laut yang akan mengancam kehidupan masyarakat setempat.
Usai sholat dzuhur berjam'ah para warga Batang bersama agar pembangunan PLTU Batang tidak jadi dilaksanakan,Jakarta, Senin (5/10/2015). Dalam aksinya warga Batang meminta Presiden Joko Widodo membatalkan pembangunan PLTU di Kabupaten Batang, Jawa Tengah karena dinilai akan menghancurkan kawasan konservasi laut, lahan pertanian serta mencemarkan perairan laut yang akan mengancam kehidupan masyarakat setempat.
Usai sholat dzuhur berjam'ah para warga Batang bersama agar pembangunan PLTU Batang tidak jadi dilaksanakan,Jakarta, Senin (5/10/2015). Dalam aksinya warga Batang meminta Presiden Joko Widodo membatalkan pembangunan PLTU di Kabupaten Batang, Jawa Tengah karena dinilai akan menghancurkan kawasan konservasi laut, lahan pertanian serta mencemarkan perairan laut yang akan mengancam kehidupan masyarakat setempat.
Artikel ini ditulis oleh:

















