Jakarta, Aktual.com – Gerakan Nasionalisasi Aset (GANAS) mempermasalahkan pergantian Komjen Pol Budi Waseso (Buwas), dari Kabareskrim menjadi menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). GANAS menduga, pergantian ini karena mencuatnya kasus Pelindo II yang diprakarsasi RJ Lino selaku Dirut Pelindo.

“Hal tersebut adalah pelecehan terhapap institusi kepolisian, Buwas dipindahkan langsung ke BNN, ini bentuk arogansi RJ Lino, siapa sih RJ Lino?,” kata Eki dari Badan Relawan Nusantara dalam orasinya di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (6/10).

Dituturkan Eki, RJ Lino juga telah melecehkan Presiden Joko Widodo, karena ketika dilakukan penggeledahan oleh kepolisian di kantor Pelindo, RJ Lino langsung menghubungi Menko Sofyan Djalil, dengan mengatakan keberatannya polisi geledah kantornya di depan awak media massa.

“Itu jelas-jelas penghinaan terhadap presiden. RJ Lino itu bentuk nyata neolib, wujud nyata dan neoliberalisme juga Rini Soemarno, tangkap RJ Lino,” ungkapnya.

Sambil bertriak-teriak agar RJ Lino ditangkap dan diadili, ratusan buruh dan mahasiswa ini mempertanyakan ketegasan Presiden Jokowi yang terkesan tidak berani menyelesaikan sengkarut di tubuh Pelindo II.

“Dengarkanlah suara lantang kami. Kami tidak ingin negeri ini hancur porak poranda. Buruh bergerak, Joko Widodo cepat tegur menteri BUMN dan tangkap RJ Lino, keduanya maling,” tutupnya

Hingga berita ini ditayangkan, mahasiswa dan buruh yang tergabung dalam Gerakan Nasionalisasi Aset (GANAS) masih terus menggelar aksinya di Istana Negara, Jakarta.

Artikel ini ditulis oleh: