Washington, Aktual.com – Jerman meminta Amerika Serikat bisa ikut turun tangan menangani arus pengungsian akibat perang di Suriah ke negara-negara di Eropa.

Saat mengunjungi Gedung Putih, Presiden Jerman Joachim Gauck meminta komitmen yang lebih besar dari AS untuk mengurangi arus pengungsi ke Eropa.

Saat bicara dengan Presiden AS Barack Obama, Gauck mengakui persoalan pengungsi adalah tantangan utama bagi kemanusiaan. Namun, dia berharap kesadaran itu tidak hanya ada di negara-negara Eropa saja.

“Tapi juga dirasakan di Amerikia Serikat,” kata dia, Rabu (8/10) waktu setempat.

Dia juga berharap agara AS bersama negara di Eropa bisa sama-sama menemukan penyelesaian atas akar masalah dari para pengungsi yang lari dari negaranya.

Awal September lalu, Obama mengatakan akan menerima 10 ribu pengungsi dalam setahun ke depan. Meskipun rencana itu menuai kritik, karena dianggap tidak akan cukup merespons krisis migrasi akibat perang di Suriah.

Obama dalam komentarnya, memuji “suara lantang” Gauck pada berbagai isu internasional–mulai dari situasi tragis di Suriah dan perlunya tanggapan manusiawi terhadap krisis pengungsi, hingga resolusi damai yang akan mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.

Pada akhir bulan lalu, diplomat AS John Kerry juga memuji tindakan Jerman terkait krisis pengungsi.

Sebelumnya, pemerintah Jerman menyatakan mereka telah mendaftar sekitar 577 ribu pencari suaka, sepertiga diantaranya mengaku berasal dari Suriah, selama sembilan bulan pertama tahun ini.

Ekonomi tertinggi Eropa memperkirakan akan menerima satu juta pencari suaka tahun ini.

Dalam pernyataan kepada wartawan, Gauck menjelaskan perbincangannya dengan Obama berjalan dengan damai dan substantif.

“Kami membicarakan situasi kemanusiaan yang dapat menjadi ancaman besar, juga terhadap stabilitas ekonomi di Jerman,” kata Gauck yang kemudian menambahkan bahwa Obama menyebut Jerman sebagai panutan di Eropa dalam penanganan pengungsi dan migran.

Menurut Gauck, Presiden AS itu juga memuji upaya diplomasi Jerman terhadap konflik di Ukraina dan dalam mencapai kesepakatan nuklir dengan Iran.

Kedua presiden tersebut juga membicarakan tentang barisan mata-mata NSA. Gauck mengatakan dirinya juga membahas kekhawatiran dan ketakutan rakyat Jerman terkait aktivitas NSA, menambahkan bahwa Obama menanggapinya dengan sikap memahami.

Pada saat bersamaan, kata dia, Presiden Obama mengeluhkan bahwa negaranya sering difitnah sementara opini publik tampak lebih mendukung kekuatan lain di Eropa Timur atau Asia.

Kunjungan Gauck ke Gedung Putih merupakan yang pertama kalinya sejak 1997 saat mantan Presiden Roman Herzog datang menemui Bill Clinton.

Artikel ini ditulis oleh: