Makassar, Aktual.com – Puluhan mahasiswa asal Papua di Makassar, Sulawesi Selatan, melakukan unjuk rasa penolakan terhadap arus transmigrasi yang didatangkan ke Papua.
Para pengunjuk rasa lengkap dengan pakaian adat, bahkan ada juga yang hanya mengenakan koteka dan topi bulu, menuntut penghentian program transmigrasi di Tanah Papua, Jumat (9/10).
Aksi itu berlangsung di Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, tepat di depan Monumen Mandala yang memang menjadi tempat favorit mahasiswa Papua berunjuk rasa. Selain orasi, mereka juga membagikan lembaran pernyataan sikap ke para pengguna jalan.
Koordinator aksi, Jatman Siahon, mememinta Presiden RI Joko Widodo, Pemprov Papua dan Papua Barat juga pihak TNI-Polri, untuk segera menghentikan transmigrasi ke Papua.
“Jangan lagi ada transmigrasi ke Papua,” pinta Jatman Siahon yang diaminkan Andi Ekapiya Yeimo.
Dalam unjuk rasa itu, massa juga menuntut Pemerintah menegakkan HAM di Papua.
“Kita ini sudah jauh tertinggal, dikatakan primitif, seharusnya dilindungi bukannya diperlakukan tidak baik,” tutur mahasiswa lainnya.
Sejumlah kasus pelanggaran HAM yang belum tuntas proses hukumnya seperti kasus penembakan empat pelajar Paniai pada 8 Desember 2014. Kemudian penembakan terhadap dua warga sipil di Pasar Gorong Gorong.
Sebelum aksi ini bubar, mahasiswa membakar properti-properti unjuk rasa, Seperti lembar pernyataan sikap dan spanduk.
Artikel ini ditulis oleh: