Jakarta, Aktual.com — Direktur Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan bahwa mandatori biodiesel 15 persen (B-15) dapat menjadi stimulus guna menguatkan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS. Pasalnya, mandatori B-15 akan mengurangi kuota impor solar yang otomatis pula akan menghemat devisa.

“Dengan sendirinya bisa mempengaruhi penguatan Rupiah. Di sisi lain pada saat yang sama, kita menghemat devisa yang dipakai untuk impor solar,” kata Rida dalam media briefing di Kantornya, Jakarta, Jumat (9/10).

Ia menambahkan, penerapan mandatori B-15 juga dapat menurunkan angka kemiskinan karena Petani sawit akan bergairah karena harga Crude Palm Oil (CPO) terus naik.

“Jadi double impact mandatori biodiesel. Petani sawit juga bergairah lagi. Kalau kemarin harga CPO sampai USD 450 per metrik ton, mungkin sekian juta petani harus ninggalin kebunnya. Artinya, mereka tidak punya penghasilan. Tingkat kemiskinan akan naik lagi,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka