Jakarta, Aktual.com — Ada bagian tubuh wanita yang rentan terhadap penyakit berbahaya. Seperti payudara, ‘Miss V’ dan juga rahim. Berbicara mengenai rahim, bahaya yang terjadi yaitu, kemungkinan adanya kanker endometrial yang biasa disebut dengan “Uterine Cancer”.
Kanker jenis ini bermula pada uterus atau rahim. Tabung yang menyerupai buah pir ini merupakan tempat dimana janin berkembang yaitu sekitar pinggul. Kanker ini memiliki beberapa faktor resiko yang perlu kita ketahui. Salah satunya yaitu, obesitas. Hal tersebut diungkapkan oleh Dr.Lisa Wong, ahli bedah Ginekologis dan Onkologi dari Mount Elizabeth Hospital Singapura.
“Kanker endometrial, faktor risikonya adalah wanita dengan obesitas, wanita yang menerima terapi hormon pengganti (HRT), menderita diabetes, hipertensi dan kolesterol tinggi. Inilah mengapa kanker endometrial sering disebut sebagai kanker orang-orang kaya,” demikian kata Dr Lisa di The Groove Suites, Jakarta Selatan, Jumat 9/10
Untuk mengenali timbulnya penyakit tersebut cukup mudah. Biasanya, kanker yang awalnya tumbuh di lapisan sel dinding uterus ini akan mengalami pendarahan yang tidak normal. Terlebih jika pendarahan terus terjadi pada wanita yang telah menopause. Segeralah periksa ke dokter.
“Jika 12 bulan setelah melewati masa menopause Anda mengalami pendarahan, Anda wajib memeriksakan diri ke dokter,” tegasnya menambahkan.
Adapun beberapa gejala lain dari timbulnya kanker endometrial yakni pendarahan vagina yang abnormal, pendarahan di antara periode menstruasi, rasa nyeri pada pelvis, perut semakin membesar, adanya massa pada panggul dan sebagainya.
Penanganan pun untuk mengatasi kanker jenis ini dapat dilakukan dengan mendeteksi sel-sel abnormal yang beresiko berkembang menjadi kanker endometrial. Cara pengambilan sel bisa dengan hysteroscopy, office hyteroscopy dan mengambil sampel endometrial, CT scan abdomen atau pelvis, MRI dan pet CT scan.
“Pasien dengan kanker tahap awal, pilihan pengobatan yang tersedia saat ini adalah pembedahan dengan mengangkat rahim dan ovarium. Pembedahan juga bisa meliputi kelenjar getah bening dan omentectomy, Sementara, pasien yang berada di tahap akhir kanker, umumnya sudah tidak dapat dioperasi sehingga pilihan perawatan yang ada antara lain adalah radiotherapy, terapi hormonal dan kemoterapi.” jelas Dr Wong menutup pembicaraan.
Artikel ini ditulis oleh: