Jakarta, Aktual.com — Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar kubu Agung Laksono membidik Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, untuk mengisi jabatan sebagai Ketua DPD II Golkar Makassar.

“Pak Danny itu masuk dalam rencana DPP untuk dicalonkan menjadi Ketua DPD II Golkar Makassar,” ujar Wakil Sekretaris Golkar Sulawesi Selatan kubu Agung Laksono, Sugianto yang dikonfirmasi, Jumat (9/10).

Dia mengatakan, Danny Pomanto merupakan salah satu figur yang mempunyai kharisma untuk memimpin Partai Golkar Makassar. Apalagi latar belakangnya yang merupakan salah satu kalangan profesional.

Danny dianggap sebagai figur yang cocok untuk menukangi Golkar. Akan tetapi, DPP tidak hanya mempersiapkan Danny melainkan mempersiapkan dua figur alternatif lainnya.

“Ada tiga nama yang DPP inginkan sebagai calon ketua Golkar Makassar. Salah satunya adalah pak Danny. Kita lihat saja, apakah pak Danny mau mengemban amanah itu.”

Dua nama lainnya yakni Ketua DPRD Makassar yang juga kader Golkar versi Aburizal Bakrie Farouk Mappaselling Beta dan Ketua Harian Golkar Makassar, Haris Yasin Limpo.

“Saya belum tahu kenapa DPP memilih mereka. Tugas saya hanya melaksanakan amanah, apakah mereka bersedia menjadi calon ketua karena dalam waku dekat akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda).”

Dia pun mengaku tak bersedia menjadi calon Ketua Golkar Makassar meski diberi amanah sebagai pelaksana tugas (Plt). Dirinya menganggap jika masih banyak kader di Golkar yang lebih kompeten. “Tugas saya hanya kapan mempersiapkan dan menggelar Musda, itu saja. Saya tidak berfikir untuk menjadi ketua.”

Wali Kota Makassar, Ramdhan Pomanto dihubungi terpisah mengapresiasi keinginan Golkar versi Agung Laksono. Namun secara tegas dia menolak ajakan tersebut. “Saya konsisten dulu di pemerintahan. Biarlah saya selesaikan masa tugas saya. Kemudian baru berpikir untuk masuk dalam dunia politik,” kata dia.

Senada, Wakil Ketua Golkar Sulawesi Selatan yang juga Ketua DPRD Makasar, Farouk Mappaselling Beta menolak ajakan tersebut. Alasannya ia patuh terhadap hasil rapat pimpinan daerah Golkar Sulawesi Selatan meski partainya dilanda konflik dualisme kepemimpinan di tingkat pusat.

“Saya masih loyal terhadap pak Syahrul Yasin Limpo sebagai Ketua Golkar Sulawesi Selatan dan tunduk terhadap semua keputusan yang dikeluarkannya,” katanya.

Wakil Ketua Golkar Sulawesi Selatan versi Agung Laksono, Muhammad Ramli Rahim mengatakan, pasca mundurnya Nasran Mone, pihaknya menetapkan Sugianto sebagai Plt Ketua Golkar Makassar. “Pak Nasran dicoret karena dianggap gagal menyusun kepengurusan untuk menggelar Musda,” ujar dia.

Di Sulawesi Selatan, ujar dia ada delapan daerah yang belum menggelar musyawarah daerah (Musda) sehingga ketua defenitifnya masih lowong. Daerah itu yakni Kota Makassar, Kabupaten Takalar, Bantaeng, Wajo, Enrekang, Sinjai, Bone, Pinrang.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu