Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti memeriksa dokumen di ruang tunggu seusai bertemu Presiden Joko Widodo untuk melaporkan mutasi perwira tinggi (pati) Polri di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat (4/9). Kapolri memastikan mutasi sejumlah perwira tinggi Polri termasuk Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Pol Budi Waseso yang akan bertugas di Badan Narkotika Nasional (BNN) menggantikan Komjen Anang Iskandar. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/nz/15

Jakarta, Aktual.com — Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti meresmikan museum “Hoofdbureau” yang merupakan Markas Kepolisian Resor Kota Besar (Mapolrestabes) di Jalan Sikatan 1 Surabaya, Sabtu (10/10) malam.

“Di gedung ini sejarah dilahirkan dan semangat-semangat para pejuang muncul. Selamat dan manfaatkan museum ini sebaik-baiknya,” ujarnya di sela peresmian renovasi pelestarian cagar budaya dan museum hidup “Hoofdbureau”.

Menurut dia, di gedung peninggalan Belanda tersebut memiliki nilai arsitektur dan nilai sejarah tinggi sehingga harus benar-benar terjaga meski pemimpinnya berganti.

“Jangan sampai ganti pemimpin maka berubah pula peruntukan gedung ini. Ingat, gedung inilah saksi pelucutan senjata tentara Jepang oleh pasukan polisi istimewa,” ujar dia.

Selain sebagai kantor polisi, Jenderal bintang empat tersebut berharap gedung ini juga dimanfaatkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang sejarah serta lokasi pariwisata sekaligus ikon “Kota Pahlawan”.

“Surabaya sangat banyak gedung tua dan bersejarah. Jangan sampai tidak terawat, bahkan kumuh dan mengotori kota. Sebagai warga Surabaya, mari dijaga dan dilestarikan,” kata mantan Kapolda Jatim tersebut.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Yan Fitri mengaku bersyukur dan bangga atas peresmian museum “Hoofdbureau” yang dalam Bahasa Indonesianya berarti kantor besar.

“Sebagai bangsa besar maka sudah selayaknya tak melupakan sejarah. Kota ini memiliki sejarah besar, baik sebelum meraih kemerdekaan, hingga setelah merdeka,” katanya.

Pihaknya mengaku selama empat bulan ini merenovasi dengan bekerja sama dengan tim cagar budaya untuk menggali tapak-tapak sejarah, termasuk mengumpulkan data-data terkait “Hoofdbureau”.

“Tim juga terus berupaya mencari dan mengumpulkan barang-barang bersejarah yang pernah berada di sini. Sejumlah temuan-temuan cagar budaya di sudut-sudut gedung juga menjadi harta paling berharga,” kata perwira menengah tersebut.

Sementara itu, hadir dalam peresmian museum antara lain Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji, Penjabat Wali Kota Surabaya Nurwiyatno, sejumlah mantan orang nomor satu di kepolisian Surabaya, serta veteran-veteran Polri.

Tampak juga dua calon wali kota Surabaya, masing-masing Tri Rismaharini dan Rasiyo, kemudian tokoh-tokoh yang tergabung dalam forum komunikasi pimpinan daerah.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu