Jakarta, Aktual.com — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyoroti turunnya harga rumput laut, sehingga pihaknya berharap para pengusaha membeli komoditas tersebut guna mengatasi permasalahan yang ada.
“Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong Asosiasi rumput laut untuk dapat menyerap stok rumput laut yang dimiliki pembudidaya di Indonesia,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti dalam keterangan tertulisnya, pada Minggu (11/10).
Menurut Susi, Asosiasi rumput laut selayaknya bersepakat dengan KKP agar pembudidaya rumput laut di berbagai daerah juga dapat memperoleh manfaat ekonomi.
Berdasarkan hasil identifikasi, menurut dia, rumput laut yang harganya mengalami penurunan adalah jenis gracilaria karena pasokan dari pembudidaya yang lebih banyak daripada kebutuhan pasar.
Upaya mempertahankan harga rumput laut, lanjut dia, perlu kesinambungan produksi sehingga harga tetap stabil.
Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan Asosiasi Pembudidaya Rumput Laut Indonesia (Asperli) akan membantu menyerap kelebihan produksi rumput laut baik ‘gracilaria’ maupun ‘cottonii’ dengan patokan harga Rp6.000 per kilogram untuk gracilaria dengan kadar air 16 hingga 18 persen dan Rp8.000/kg untuk cottonii dengan kadar air 35 hingga 36 persen.
Diberitakan sebelumnya, pengusaha rumput laut yang tergabung dalam Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) mengatakan bahwa pencapaian hilirisasi akan sulit direalisasikan selama tidak ada kesamaan pemahaman semua pihak, terutama pemerintah tentang wawasan rumput laut dari hulu hingga hilir.
“Sebagai pelaku kami bingung karena aparat pemerintah sering bergonta-ganti personel sehingga pengetahuannya cenderung harus diperbarui lagi. Tidak jarang kebijakan dari pihak yang berwenang juga menjadi kurang tepat,” demikian kata Ketua ARLI Safari Azis.
Menurut dia, untuk memajukan komoditas rumput laut nasional, terlebih untuk merealisasikan program hilirisasi, membutuhkan visi, misi, serta pengetahuan yang sama tentang rumput laut agar konsep hilirisasi menjadi matang.
Ia menyayangkan, relatif banyak anggapan yang keliru, bahwa rumput laut dapat dijadikan 500 produk. Padahal, pengertian sesungguhnya adalah rumput laut dapat digunakan sebagai bahan pencampur pada 500 produk.
Itu pun, tambah Safari, harus diperjelas jenis rumput lautnya seperti apa. Misalnya rumput laut jenis eucheuma dapat diolah menjadi carrageenan atau rumput laut jenis gracilaria dapat diolah menjadi agar-agar.
“‘Carrageenan’ dan agar-agar umumnya merupakan bahan pencampur atau penolong dari suatu produk,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh: