Denpasar, Aktual.com — Pameran pohon bonsai yang sebagian besar berumur puluhan tahun mendapat perhatian pengunjung, baik masyarakat lokal maupun wisatawan asing di ajang ‘Nusa Dua Fiesta (NDF) 2015’ yang diselenggarakan di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Bali.
Adrean Thue, wisatawan asal Taiwan di Nusa Dua, Senin mengatakan pihaknya tertarik menyaksikan dan memperhatikan seni pohon bonsai yang dipamerkan tersebut.
“Saya tertarik dengan keberadaan pohon yang besar dijadikan bonsai, bahkan ada umurnya puluhan hingga ratusan tahun. Pohon yang dijadikan seni bonsai kalau di alam tumbuhnya besar sekali. Seperti pohon beringin, asem, setigi dan lainnya,” katanya seakan tidak percaya.
Ia mengatakan, bahwa tanaman besar dijadikan bonsai menjadi unik, karena dari sang pemiliknya dibentuk menjadi barang seni. Tidak saja untuk mengkerdilkan saja, tetapi juga dibentuk menjadi indah.
“Bahkan sang pemilik membentuk bonsai seolah bertengger di atas batu karang. Ini menjadikan seni pohon yang luar biasa, dan memerlukan keterampilan seni guna membentuk agar menjadi seperti ini,” ujar Andrean sembari memperhatikan dengan teliti.
Ditanya ada keinginan memiliki pohon bonsai, kata dia, keinginan ada tetapi mungkin proses untuk membawa keluar negeri memerlukan dokumen dan lainnya.
“Saya memang penikmat seni bonsai. Kebetulan saja saat berlibur ada ajang NDF yang juga memamerkan bonsai,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum NDF 2015 Ida Bagus Abdi mengatakan selama lima hari ajang “Nusa Dua Fiesta” hingga 13 Oktober mendatang, para pengunjung antusias menyaksikan pagelaran seni budaya, musik dan pameran tersebut.
“Pengunjung setiap harinya ramai, baik warga lokal maupun wisatawan asing yang kebetulan berlibur di Pulau Dewata. Tema dari kegiatan NDF tahun ini yang diselenggarakan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Indonesia Tourism Development Corporate/ITDC) yakni ‘Love, Peace and Harmony’,” ujarnya.
Ia mengatakan tahun ini juga diselenggarakan perlombaan, antara lain lomba kuliner Bali, lomba menggabar anak-anak dan lomba drone dan selfie, maupun peragaan busana yang dibawakan oleh para model.
“Setiap malamnya juga dipentaskan seni budaya, baik kesenian tradisional maupun modern, termasuk juga musik yang menghadirkan pemusik papan atas, seperti Balawan dan Gus Teja,” katanya lagi.
Artikel ini ditulis oleh: