Jakarta, Aktual.com — Masih melemahnya laju indeks USD memberikan sentimen positif pada laju sejumlah mata uang emerging market, termasuk Rupiah. Namun, penguatan yang terjadi mulai menunjukan terbatas seiring kenaikan yang cukup kencang dalam beberapa hari terakhir.
Analis pasar modal menilai sentimen yang mewarnai laju Rupiah di awal pekan ini pun masih sama seperti di pekan kemarin dimana masih tingginya ekspektasi pelaku pasar akan realisasi tidak hanya kebijakan Bank sentral (BI). Namun, juga kebijakan pemerintah; penguatan laju harga komoditas; hingga masih berlanjutnya penguatan sejumlah mata uang Asia. Dan yang terpenting ialah belum adanya sentimen saat ini membuat laju Rupiah masih dapat bertahan positif.
“Tampak penguatan Rupiah mulai tertahan dimana tidak sekencang beberapa hari sebelumnya,” ujar kepala riset NHKSI, Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (13/10).
Menurutnya, meski laju Rupiah masih terdapat peluang kenaikan seiring masih turunnya indeks USD di pasar spot valas global namun, tetap harus dapat menyesuaikan dengan riil lapangan dan mencermati sentimen di pasar serta cermati jika mulai ada potensi pembalikan arah.
“Laju Rupiah pada perdagangan (13/10) diprediksi di atas target resisten 13.475. Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia di kisaran Rp13.475-13.455,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka