Menteri ESDM Sudirman Said (kedua kanan) didampingi Sekjen KESDM Mochamad Teguh Pamudji (kanan), Irjen KESDM Mochtar Husein (kedua kiri) dan Dirjen Ketenagalistrikan Jarman (kiri) memberikan keterangan pers usai upacara peringatan Hari Jadi Ke-70 Pertambangan dan Energi di Plaza Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (28/9). Dalam sambutannya, Sudirman Said mengajak pemangku kepentingan, pejabat dan pegawai di Kementerian ESDM untuk meneladani perjuangan tokoh geologi nasional Arie Frederick Lasut dalam mengusahakan kekayaan energi nasional untuk sebesar-besarnya kepentingan masyarakat umum. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/aww/15.

Jakarta, Aktual.com — Rumah Kedaulatan Energi dan Sumber Daya Mineral diharapkan dapat terwujud dengan dilandasi oleh peningkatan profesionalitas sumber daya manusia, sehingga dapat berjalan proses alih teknologi.

“Keterlibatan industri nasional dan penyebarluasan informasi kepada publik dengan tata kelola yang transparan dan akuntabel menjadi pondasi yang kokoh,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said dalam sambutannya dibacakan Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM Muchtar Husein di Medan, Selasa (13/10).

Hal tersebut dikatakan Menteri ESDM pada Road Show Seminar dan Pameran Dalam Rangka Peringatan Hari Nusantara ke-15 Tahun 2015 di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.

Menteri ESDM mengatakan, hal tersebut penting dilakukan dalam menyangga kondisi penanganan krisis energi, terutama persoalan subsidi BBM, pertumbuhan kebutuhan listrik, dan berbagai pengambilan keputusan yang tertunda.

Dalam mensukseskan program strategis diperlukan sinergi dan penguatan kelembagaan dilakukan dengan berbagai penataan regulasi sektor ESDM, Sinergi BUMN Sektor Energi, Transformasi PLN dan Pertamina, serta berbagai kerjasama pemerintah dengan para pemangku kepentingan baik nasional maupun global.

Dengan pengkondisian demikian, 9 program strategi sektor ESDM yaitu, perbaikan bauran energi, pembudayaan konservasi energi, eksplorasi migas yang intensif, peningkatan produksi, pembangunan infrastruktur dan industri penunjang.

“Kemudian, hilirisasi industri dan konsolidasi industri di sektor ESDM berjalan sesuai target dari perencanaan serta akses dan ketersediaan energi dan sumber daya mineral agar mendorong pembangunan ekonomi nasional,” katanya.

Dia menjelaskan, perbaikan bauran energi nasional merupakan program utama Program Strategis Nasional.

Perbaikan bauran energi menuju 25 persen peran energi baru terbarukan dalam bauran energi pada tahun 2025 dilakukan melalui pengarusutamaan energi terbarukan dan mengurangi penggunaan energi fosil.

Upaya yang diperlukan antara lain mengurangi subsidi energi fosil, mengeluarkan peraturan feed in tariff untuk penerapan harga beli listrik dari pembangkit EBT, dan mendorong pembangunan kawasan nasional energi bersih.

Menteri ESDM menambahkan, program ini perlu ditingkatkan dan didorong untuk menjadi kesadaran tanggung jawab semua pihak, kedepan sosialisasi dan bimbingan teknis perlu terus dilakukan dengan menerapkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 18 Tahun 2014 tentang pembubuhan label tanda hemat energi pada lampu swablast.

“Melaksanakan audit energi dana manajer energi disetiap gedung merupakan implementasi dari program tersebut,” kata Sudirman.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan