Jakarta, Aktual.com — Aksi diam Presiden Jokowi terhadap Dirut Pelindo II RJ Lino dan Menteri BUMN Rini Soemarno yang dianggap telah menjual aset strategis nasional, menuai kekecewaan dari kalangan pemuda dan mahasiswa.

Aliansi mahasiswa Gerakan Nasionalisasi Asset (Ganas) mendatangi gedung KPK pada Selasa (13/10), dalam rangka meluapkan rasa kekecewaannya tersebut.

Menurut Ganas, sepak terjang RJ Lino menjual aset strategis nasional JICT kepada Hong Kong merupakan bukti tidak terbantahkan bahwa dirinya haus ambisi korporasi dan tidak mengedepankan kemandirian nasional sesuai Nawacita dan Trisakti.

Selain itu, Menteri BUMN Rini Soemarno juga dinilai telah melakukan persekongkolan dengan RJ Lino terkait perjanjian kerjasama Jakarta International Container Terminal (JICT), dimana Rini tak membatalkan perjanjian kerjasama, melainkan ikut menikmati ‘gurihnya’ gratifikasi dari Dirut Pelindo II.

“Wapres Jusuf Kalla pun tak ketinggalan ikut membantu Lino dengan mengintervensi Bareskrim saat kantor Pelindo II digeledah. Ganas menduga poros JK-Rini-Lino telah menjadi antek asing yang telah menjual aset bangsa,” ucap salah seorang anggota Ganas, Zam-zam, dalam keterangan tertulisnya.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau Jokowi untuk segera mencopot Menteri Rini dan RJ Lino yang dinilai terbukti menjadi ancaman visi misi Trisakti presiden. Kedua, Ganas meminta presiden agar menghentikan perpanjangan JICT karena tidak pro kepentingan nasional.

“Ketiga, Ganas mengutuk upaya represif Lino terhadap pekerja. Ganas mendesak penerintah agar menghentikan ‘union busting’ dan praktik outsourcing di JICT.”

Artikel ini ditulis oleh: