Sebanyak 2.400 orang warga Kabupaten Musirawas Sumatera Selatan menderita inpeksi saluran pernafasan akut setiap bulan, akibat kabut asap tebal melanda wilayah kabupaten tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Musirawas Tjahjo Kuntjoro, Rabu (14/10) menjelaskan, warga yang menderita saluran pernafasan akut (Ispa) itu sebagian besar masih merupakan rawat jalan, namun ada juga harus rawat inap rata-rata anak di bawah usia sepuluh tahun.
Ia menjelaskan, data itu berdasarkan hasil laporan dari Puskesmas yang tersebar pada 14 kecamatan di wilayah tersebut dan harus mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah.
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit dan Lingkungan (P2L) Dinas Kesehatan Musirawas Iwan Joko mengatakan dalam dua bulan terakhir penderita Ispa di wilayah itu cukup tinggi.
Pada bulan Agustus 2015 sudah terdeteksi penderita Ispa di Kabupaten Musirawas mencapai 3.118 orang, faktor penyebab utama kabut asap pekat dampak dari kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah wilayah Sumsel.
Ia mengatakan, kondisi udara yang tidak sehat itu disebabkan oleh debu dan asap tebal, sehingga sangat rentan menyebabkan Ispa, bagi penderita Ispa yang akut bisa menyebabkan kematian terutama pada balita.
Dengan kian buruknya kualitas udara saat ini akibat kabut asap tebal, maka masyarakat diharapkan tidak melakukan aksi pembakaran lahan secara sporadis.
Jika kabut asap semakin parah tentunya tidak menutup kemungkinan akan menambah jumlah penderita Ispa dari sebelumnya, terutama masyarakat di pedesaan.
Selain itu antisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk menjaga kesehatan anak-anak, apalagi penderita Ispa mayoritas menyerang balita dan bisa menyebabkan kematian dibandingkan kalangan dewasa.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby