Jakarta, Aktual.com — Direktur Lingkar Madani (Lira) Ray Rangkuti menyebut dua kemungkinan jatah kursi kabinet akan dikurangi pada reshuffle jilid II yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat. Beredar kabar, kursi tersebut diperuntukkan untuk Partai Amanat Nasional yang baru bergabung di pemerintahan.
“Secara umum itu proses politik biasa. Ada yang masuk ada yang keluar itu proses politik biasa. Memang politik koalisi ini persoalannya jatah siapa yang harus dikurangi. Pertama mungkin jatah dari kelompok profesional atau yang kedua adalah menuju ke Partai Nasdem,” ujar Ray di Jakarta, Rabu (14/10).
Menyinggung, dua nama politisi NasDem yang akan digeser dalam kabinet, diantara Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan dan Jaksa Agung HM. Prasetyo, Ray menilai Jaksa Agung lah yang tidak memiliki kemajuan ataupun prestasi.
“Kalau Prasetyo menurut saya juga Jaksa Agung selama ini tidak terdengar prestasi yang luar biasa dari orang ini. Tapi kalau Ferry agak lemah argumen-argumen dia untuk diganti,” tuturnya
Lebih lanjut, Ray memprediksi Reshuffle Jilid II bisa lakukan bulan depan.
“Ya bisa November-Desember lah karena baru kemaren reshuffle,” tandasnya.
Seperti diketahui kemarin Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir mendesak agar partainya dapat diberikan peran dalam pemerintahan. Penyataan itu disampaikan usai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Informasi yang beredar di istana kemungkinan perombakan kabinet akan dilakukan pada rentan tiga bulan sebelum pergantian tahun.
Jaksa Agung Prasetyo paling banyak mendapat sorotan dalam rencana reshuffel jilid ke II ini. Pasalnya mantan politisi Nasdem tersebut tidak banyak menorehkan prestasi. Kekalahan dalam praperadilan kasus mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan dan kasus Victoria Sekuritas Indonesia menjadi catatanya.
Artikel ini ditulis oleh: