Jakarta, Aktual.com — Harga minyak dunia berakhir sedikit lebih rendah pada Kamis (15/10) pagi, memperpanjang kerugian untuk hari ketiga, karena pasar masih khawatir tentang tanda-tanda pelemahan ekonomi global.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November ditutup turun dua sen menjadi 46,64 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November merosot sembilan sen menjadi menetap di 49,15 dolar AS di perdagangan London.

Data perdagangan Tiongkok yang lemah untuk September dikombinasikan dengan beralihnya harga grosir menjadi negatif serta data belanja konsumen buruk di AS menambah gambaran pelambatan ekonomi global secara keseluruhan, kata para analis.

“Kami terus bergelut dengan data ekonomi buruk, pagi ini cukup negatif,” kata John Kilduff dari Again Capital.

Mendasari sentimen “bearish” proyeksi Badan Energi Internasional (IEA) pada Selasa, yang memperkirakan pertumbuhan permintaan jauh lebih lambat pada tahun depan.

“Proyeksi pelambatan tajam dalam pertumbuhan permintaan tahun depan dan antisipasi kedatangan tambahan barel minyak Iran — sejalan dicabutnya sanksi internasional — cenderung mempertahankan pasar kelebihan pasokan sampai 2016,” kata IEA yang bermarkas di Paris.

Sementara itu persediaan minyak mentah AS diperkirakan akan meningkat dalam laporan Kamis.

Sebuah survei Bloomberg News menunjukkan stok AS diperkirakan telah meningkat 2,58 juta barel dalam seminggu hingga 9 Oktober. Sebuah kenaikan menunjukkan melemahnya permintaan di Amerika Serikat, negara konsumen minyak utama dunia.

“Untuk saat ini peristiwa berlimpahnya di lapangan, dalam hal bahan bakar, produk olahan dan minyak mentah, sedikit banyak bagi pasar dapat menjadi dukungan,” kata Kilduff.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan