Pekerja menyapu di kawasan Sungai Kahayan dengan latar belakang Jembatan Kahayan yang masih diselimuti asap di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (2/10). BNPB memprediksi negara akan mengalami kerugian lebih dari Rp20 triliun akibat bencana kebakaran hutan dan lahan yang berkepanjangan. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/pras/15.

Pekanbaru, Aktual.com – Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin menjelaskan pantauan BMKG terhadap kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan di empat kabupaten relatif membaik meski di Pelalawan jarak pandang berkisar 600 meter.

“Di Pekanbaru jarak pandang terpantau 1.200 meter, Rengat 1.000 meter dan Dumai 3.000 meter,” katanya menjelaskan.

Sementara itu, Kepala BPBD Riau Edwar Sanger menjelaskan bahwa penanganan karhutla di Riau relatif berhasil. Ia menjelaskan kabut asap yang menyelimuti daerah tersebut dalam dua bulan terakhir merupakan kiriman dari Provinsi Sumsel.

Ia menjelaskan bahwa asap di Riau akan segera hilang jika penanganan serius di sektor “Hulu” bisa ditangani serius.

“Kabut asap ini adalah kiriman dan akan segera hilang jika di “sumber asapnya” dapat ditangani serius,” ujarnya.

Di Riau sendiri penanganan kabut asap terus digalakkan. Dari sisi penegakan hukum Polda Riau telah menetapkan 58 tersangka pembakar lahan dan mendalami 18 korporasi yang diduga membakar lahan. Sementara itu hingga hari ini puluhan ribu masyarakat Riau terjangkit Infeksi Saluran Pernafasan Akut akibat asap tidak kunjung membaik.

Artikel ini ditulis oleh: