Jakarta, Aktual.co — Perusahaan minyak dan gas (migas) British Petroleum (BP) Indonesia menyatakan akan melakukan pengetatan biaya operasional dalam menghadapi anjloknya harga minyak dunia. Pengetatan anggaran tersebut dilakukan tanpa memangkas produksi migas perusahaan.
“Karena harga minyak turun, maka ada beberapa hal yang harus dikencangkan sehingga lebih efisien,” kata Manager BP Indonesia, Darmawan Syamsu saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (10/4).
Selain itu, sambungnya, BP Indonesia juga tidak akan membatalkan proyek yang direncanakan agar tidak menimbulkan penurunan produksi dari lapangan yang dikelola.
“Tidak ada (proyek dibatalkan), yang ada dibikin lebih simpel. Produksi tidak ada yang turun, naik semua. Target 2015 masih sama dengan target awal,” jelasnya.
Sayangnya Syamsu enggan menjelaskan berapa besar pengetatan anggaran yang dilakukan mengingat saat ini hal tersebut masih dalam kajian sehingga belum diketahui secara pasti anggarannya.
“Mungkin terlalu awal kalau dikatakan sekarang. Tapi harapannya dengan harga minyak turun melihat kemungkinan optimisasi dari segi harga. Supaya kita bisa lebih jauh spekulasi ke sana,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka













