Jakarta, Aktual.com — Sudah jatuh tertimpa tangga. Ungkapan itu sepertinya tepat untuk Surya Paloh. Hari ini, Kamis (15/10) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dihantam tsunami kasus korupsi.
Sekjen Nasdem Patrice Rio Cappela ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi dana Bantuan Sosial Provinsi Sumatera Utara. Namun ternyata musibah itu bukan yang pertama untuk Surya.
Pekan lalu kolega bisnis utamanya pengusaha asal Tiongkok Mr Sam Pa ditangkap oleh pikah kepolisian Tiongkok. Pemilik Sociedade Nacional de Combustiveis de Angola EP (Sonangol EP) tersebut ditangkap pada tanggal 8 Oktober lalu di Beijing.
Seperti lansir Financial Time, Sam Pa ditahan sehari setelah pemerintah Tiongkok mengumumkan telah melakukan penyelidikan terhadap Gubernur Provinsi Fujian, Su Shulin dan mantan ketua Sinopec dengan dugaan pelanggaran disiplin serius.
Sam Pa berdasarkan laporan itu, diketahui tengah melakukan perjalanan dengan seorang diktator dari Harare ke Pyongyang dalam upaya melakukan perjanjian kerja sama mengenai sumber daya dan infrastruktur senilai miliaran dolar.
Mr Su menjadi korban terbaru dalam kampanye anti korupsi Presiden Xi Jinping. Berdasarkan laporan itu pula, penyelidikan Sam Pa dan Su Shulin digambarkan pada pertemuan tingkat tinggi di Beijing tahun 2008 bersama seorang pejabat minyak ternama dari Angola.
Bagi Presiden Jokowi dan Surya Paloh Sam Pa bukan orang biasa. Jokowi bahkan membubuhkan tanda-tangan pertamanya selaku presiden untuk kerjasama bilateral adalah kala meneken MoU antara pemerintah Indonesia dengan Sonangol EP.
Saat itu Oktober tahun lalu Indonesia menyepakati kerjasama pembelian minyak mentah sebanyak 100 ribu barel dari Sonangol. Indonesia dijanjikan diskon sebesar 15 persen dari harga pasar. Namun diskon tersebut tidak pernah terrealisasi.
23 Mei 2015 Presiden Jokowi juga memberikan perhatian khusus atas pembangunan Gedung Indonesia 1. Gedung dengan tinggi 303 meter tersebut dibangun oleh kerajaan bisnis Surya Paloh yakni Media Group dan China Sonangol Land. Total investasi pembangunan tersebut mencapai Rp8 triliun. Apakah proyek ini masih akan berjalan. Menarik untuk kita tunggu.
Artikel ini ditulis oleh: