Thailand, Aktual.com – Mendapat banyak kecaman, Pemerintah Thailand akhirnya membatalkan rencana membuat gerbang tunggal internet. Dimana rencana itu dikhawatirkan banyak pihak akan membatasi kebebasan berbicara, lantaran pemerintah bisa memantau isi pesan via internet.
Wakil Perdana Menteri Somkid Jatusripitak menegaskan pemerintah mencabut rencana itu dan tidak akan mengungkit-ungkit lagi. “Jika kami mengatakan tidak akan melakukan itu, kami tidak akan melakukannya,” kata dia, dalam forum ekonomi di Bangkok, Kamis (15/10) waktu setempat.
Sebelumnya, rencana untuk menggabungkan 10 gerbang internet di Thailand ke satu titik di bawah kendali pemerintah pusat menjadi salah satu rencana yang tidak disukai dari pemerintah. Menyusul kudeta tak berdarah tahun lalu.
Rencana yang disetujui Agustus lalu itu memang memicu kekhawatiran para pengguna. Selain dikhawatirkan akan membatasi kebebasan berbicara, mereka juga khawatir kecepatan internetnya akan menurun, sehingga bakal merugikan usaha berjaringan.
Beberapa pihak pun percaya pemerintah akan menghidupkan kembali rencana tersebut.
Yingcheep Atchanont, seorang manajer proyek dialog internet di iLaw, sebuah kelompok pemantau hukum yang berpusat di Bangkok, menegaskan pemerintah harus mengatakan membatalkan rencana itu.
“Karena penerimaan usul itu tidak baik. Begitu orang melupakannya, mereka (pemerintah) mungkin menghidupkannya kembali,” kata dia kepada Reuters.
Lalu lintas internet di Thailand sebelumnya memang sudah sangat diawasi. Dimana pengguna internet bisa diadili dan dihukum penjara lima tahun dengan memakai Undang-Undang Kejahatan Komputer 2007 jika dianggap melanggar. “Untuk pelanggaran terhadap “keamanan Kerajaan itu,” ujar dia.
Artikel ini ditulis oleh: