Jakarta, Aktual.co — Pasukan keamanan Irak, Minggu (31/5) kemarin, terus melancarkan serangan terhadap anggota Negara Islam (IS) di Provinsi Salahudin di bagian tengah-utara negeri itu. Sejumlah pesawat Irak dan koalisi pimpinan AS menggempur posisi IS di Provinsi Anbar.

“Tentara dan anggota Milisi sekutunya, yang dikenal dengan nama Hashd Shaabi atau Gerakan Rakyat, merebut kembali daerah B’ieji dan beberapa desa di dekatnya di sebelah timur kota kecil yang dikuasai IS, Baiji, sekitar 200 kilometer di sebelah utara Ibu Kota Irak, Baghdad,” kata Mohammed Hameed, Wali Kota Baiji, melalui telepon kepada Xinhua, Senin (1/6).

Tentara sedang mempersiapkan diri bagi pertempuran besar untuk bergerak maju ke pusat kota kecil tersebut. Banyak gerilyawan IS mulai meninggalkan posisi mereka di dalam kota kecil itu, setelah bentrokan sengit dengan tentara pemerintah selama 23 jam belakangan.

Sementara itu, pasukan keamanan dan ratusan petempur Hash Shaabi masih bentrok dengan snegit melawan anggota IS di kilang minyak Baiji, yang berdekatan dan terletak di sebelah utara Kota Kecil Baiji. Gerilyawan fanatik IS sebelumnya merebut sebagian besar instalasi itu.

Masih di provinsi, pasukan keamanan dan milisi sekutunya menyapu bersih daerah terbuka antara Kota Kecil Dujail, sekitar 60 kilometer sebelah utara Baghdad, dan Kota Samarra, sekitar 120 kilometer di sebelah utara ibu kota Irak, dan merebut kekuasaan atas beberapa desa, termasuk Albu Saiyl, Al-Amana, Kassarat, Qarbasiyat, Albu Shalash.

Sejak 2 Maret, sebanyak 30.000 anggota milisi Sunni dan Syiah sekutu pemerintah telah terlibat dalam serangan terbesar Irak untuk merebut kembali bagian utara Provinsi Salahudin, termasuk Tikrit dan desa serta kota kecil lain, dari anggota IS.

Di Provinsi Anbar, pesawat koalisi pimpinan AS melancarkan serangan udara terhadap dua rumah yang dikatakan menjadi tempat persembunyian bagi gerilyawan IS di dekat Kota Kecil Garma, yang diduduki gerilyawan, sekitar 50 kilometer di sebelah barat Baghdad. Serangan itu menewaskan enam gerilyawan dan melukai empat orang lagi.

Selain itu, pesawat tempur Irak melancarkan serangan udara terhadap satu pasar dan bangunan di Kota Fallujah, yang juga dikuasai IS, sehingga menewaskan 10 orang, termasuk empat gerilyawan, dan melukai enam orang lagi, kata sumber tersebut.

Serangan udara di Anbar terjadi lima hari setelah pasukan keamanan Irak dan milisi sekutunya memulai serangan militer dengan tujuan mengusir anggota IS dari Ramadi, yang sepenuhnya dikuasai gerilyawan pada 17 Mei, setelah pasukan keamanan Irak mundur dari posisi mereka.

Situasi keamanan di Irak telah memburuk secara dramatis sejak Juni lalu, ketika bentrokan berdarah terjadi antara pasukan keamanan dan petempur IS. (Laporan: Wisnu Yusep)

Artikel ini ditulis oleh: