Petugas menerawang mata uang rupiah pecahan Rp100.000 di tempat penukaran mata uang asing di Jakarta, Jumat (16/10). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup pada level Rp13.540 per dolar AS, melemah 0,91 persen atau 122 poin dari penutupan sebelumnya. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww/15. *** Local Caption ***

Jakarta, Aktual.com — Meski indeks USD terhadap sejumlah mata uang Asia bergerak melemah, namun terhadap Rupiah terlihat menguat. Dari pantauan data di Bank Indonesia, laju Rupiah masih menunjukan pelemahannya seiring penguatan tajam di pekan sebelumnya.

“Pelemahan laju Rupiah masih dimungkinkan seiring masih berlanjutnya pelemahan juga pada harga minyak mentah dan sejumlah komoditas sehingga dapat memberikan kesempatan bagi USD untuk bergerak naik,” ujar kepala riset NHKSI, Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (21/10).

Menurutnya, dorongan positif mulai berkurang. Adanya rilis kenaikan NAHB housing market index AS sebelumnya yang dibarengi dengan pelemahan laju harga minyak mentah dunia seiring ekspektasi meningkatnya supply memberikan semangat bagi laju USD untuk dapat menguat dan Rupiah pun terkena imbas negatifnya.

“Laju Rupiah diperkirakan berada di bawah target support 13.580. Sedangkan kurs tengah BI berada di kisaran Rp13.650-13.625,” pungkasnya.

 

Artikel ini ditulis oleh:

Eka