Jakarta, Aktual.com — Pergerakan laju Rupiah pada penutupan perdagangan kembali mengalami pelemahan. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan sehari sebelumnya dimana pelemahan laju harga minyak mentah dunia seiring ekspektasi meningkatnya supply memberikan semangat bagi laju USD untuk dapat menguat dan Rupiah pun terkena imbas negatifnya.
Analis menilai, pelemahan harga minyak mentah dunia yang berimbas pada penurunan sejumlah harga komoditas memberikan amunisi bagi US$ untuk dapat bergerak menguat. Kondisi ini pun berimbas pada pelemahan sejumlah mata uang a.l AUDUSD, USDCAD, USDRUB, dan EURUSD.
“Pelemahan laju Rupiah masih berpotensi kembali terjadi seiring masih bertahannya tren penguatan indeks USD-IDR,” ujar kepala riset NHKSI, Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (22/10).
Menurutnya, laju Rupiah akan menguji sentimen dari dirilisnya paket kebijakan ekonomi.
“Laju Rupiah diperkirakan akan berada di bawah target support 13.650. Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia di rentang Rp13.712-13.685. Tetap cermati sentimen yang akan muncul,” jelasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka