Warga menggunakan perahu di Sungai Kahayan yang masih diselimuti asap di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (2/10). BNPB memprediksi negara akan mengalami kerugian lebih dari Rp20 triliun akibat bencana kebakaran hutan dan lahan yang berkepanjangan.ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/pras/15.

Padang, Aktual.com – Kasi Observasi dan Informasi BMKG Ketaping Budi Samiaji melaporkan jarak pandang di Kota Padang hanya sekitar 700 meter hingga 1.000 meter.

“Ini merupakan kondisi paling parah yang pernah terjadi karena bau asap tercium kuat hingga ke dalam rumah,” kata dia, Kamis (22/10).

Ia menyampaikan berdasarkan laporan di Sumbar saat ini tidak terdeteksi ada titik panas dan kalau pun terpantau tidak banyak.

Sementara informasi kualitas udara berdasarkan pantauan Stasiun Pemantau Atmosfer Global Bukit Kototabang, dilaporkan indeks standar pencemar udara berdasarkan konsentrasi PM 10 mencapai 438 mikrogram per meter kubik atau masuk kategori berbahaya.

Berdasarkan pantauan kabut asap yang menyelimuti Kota Padang terlihat lebih pekat dibanding hari sebelumnya sehingga matahari terlihat berwarna oranye.

Di jalan raya terlihat pengendara memakai masker dan sebagian pengendara menghidupkan lampu kendaraan.

Selain pekatnya asap aroma asap menyengat kuat diluar ruangan sehingga terasa mengganggu.

Artikel ini ditulis oleh: