Jakarta, Aktual.com — Koalisi Merah Putih (KMP) dan Kolaisi Indonesia Hebat (KIH) saling unjuk kekuatan menjelang rapat paripurna RAPBN 2016. Keinginan Presiden Joko Widodo yang ingin RAPBN disahkan hari ini tidak dapat terwujud.

Badan Anggaran baru akan membawa RAPBN 2016 dibatas akhir periode anggaran yakni 29 Oktober nanti. Pengesahan kemungkinan akan berlangsung alot. Partai Nasional Demokrat (Nasdem) meminta KMP tidak menyandera pemerintah lewat anggaran.
“Kami harapkan rekan-rekan KMP di DPR melalui fraksi memainkan politik yang pro pembangunan dan mengutamakan kepentingan negara. Kami percaya mudah-mudahan tidak ada politik saling menyandera,” kata anggota Badan Anggaran DPR dari Fraksi NasDem Johnny G Plate dalam pesan singkatnya, Kamis (22/10).

Johnny menyebut saat ini telah terjadi lobi antar kekuatan politik di DPR untuk dapat segera mengesahkan anggaran.

“Namun, jika lobi mengesampingkan undang-undang keuangan negara, mendorong pelebaran disparitas kesenjangan antar wilayah dan memaksakan DPR mempunyai hak usul anggaran dapil yang mencaplok kewenangan usulan anggaran pemerintah, maka itu tentu tidak sewajarnya,” sebut Johnny yang juga Wakil Ketua Fraksi NasDem itu.

Anggota Komisi XI DPR tersebut meminta pemerintah tegas untuk menolak lobi tersebut.

“Pemerintah harus menolak lobi seperti itu. Kami menolak lobi seperti ini. Kami harapkan RUU APBN 2016 tidak disandera mengingat pengesahan menjadi UU APBN 2016 sudah diundur dari tanggal 22 Oktober menjadi 30 Oktober 2015,” ujar anggota Komisi XI DPR itu.

Seperti diketahui hari ini seharusnya RAPBN 2016 dibawa ke rapat paripurna untuk disahkan menjadi UU APBN 2016. Namun tampaknya belum terjadi harmonisasi antar partai pendukung dan yang berada diluar pemerintah.

Artikel ini ditulis oleh: