Jakarta, Aktual.com – Pengumpulan dana secara sukarela yang dilakukan PDI Perjuangan (PDIP) melalui pembukaan Rekening Gotong-Royong (RGR) bisa menjadi gerakan ideologi partai. Tantangannya, PDIP harus melakukannya secara transparan dan akuntabel kepada publik.
Transparan dan akuntabel dimaksud dengan mempertanggungjawabkan proses pengumpulan dana berikut kegiatan yang dilakukan kepada publik yang telah berpartisipasi
“Kalau launching rekening itu (relatif) gampang, kendalanya mempengaruhi orang untuk terlibat, berkontribusi ke partai itu yang susah. Mengisinya menjadi gerakan ideologi partai, itu yang susah,” kata Koordinator Advokasi dan Investigasi FITRA, Apung Widadi, kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (24/10).
Menurutnya, penting digarisbawahi aspek akuntabilitas horizontal dari partisipasi publik ke partai melalui RGR. Dengan kata lain, ada kejelasan atau timbal-balik dari sumbangsih publik, apa yang didapatkan dengan memberikan sumbangan ke partai. Katakanlah, misalnya PDIP akan memperjuangkan hak-hak mereka menjadi kebijakan pemerintah.
Kendala itu menjadi tantangan tersendiri bagi PDIP, di samping akuntabilitas vertikal yang disebutnya relatif lebih mudah. Sebab akuntabilitas vertikal menekankan audit dana yang masuk berikut peruntukan pengeluarannya untuk kegiatan-kegiatan partai.
Hal yang tidak kalah penting, tambah Apung, adalah perlunya manajemen satu pintu pada pengelolaan Rekening Gotong-Royong.
“Harus mulai sekarang, satu pintu. Jadi biar persaingan kaderisasinya juga bagus. Jangan lagi nyumbang via Ketum atau Sekjen, ya sudah satu pintu rekening itu saja. Tetapi secara umum kami mengapresiasi, apresiasi dengan catatan itu tadi,” demikian Apung.
Artikel ini ditulis oleh: