Jakarta, Aktual.com — ‎Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Sofyan Djalil menyebutkan, pembahasan RAPBN 2016 oleh DPR bersama pemerintah akan segera tuntas dalam waktu dekat.

“Mudah-mudahan bisa diketok pekan depan. Semua sudah oke tinggal diketok,” kata Sofyan Djalil di Bandara Halim Perdana Kusumah Jakarta, Sabtu (24/10).

Dia mengatakan berbagai besaran dalam RAPBN 2016 ditetapkan berdasarkan prognosis, yang sudah disampaikan pemerintah. “Terjadi pengurangan postur akibat perubahan asumsi dari angka pertama yang kita ajukan kepada DPR,” kata Sofyan Djalil.

Dia menyebutkan sementara sudah disepakati RAPBN 2016 mengalami defisit sebesar 2,1 persen dari produk domestik bruto (PDB). Apalagi, kata dia, target-target pembangunan dalam RAPBN 2016 yang prioritas tidak boleh diganggu, juga program untuk mengurnagi angka kemiskinan.

“Kalau misalnya ada rencana penundaan program, itu tidak boleh yang menciptakan lapangan kerja, mengurnagi kemiskinan, itu harus tetap dipertahankan,” katanya.

Dia berharap RAPBN 2016 segera selesai sehingga tender pengadaan tahun 2016 sudah bisa dimulai pada November 2015. Sementara itu mengenai kunjungan Presiden Jokowi ke AS, Sofyan mengatakan sejumlah menteri berangkat terpisah sehingga jumlah menteri yang mendampingi Presiden tampak sedikit.

“Beberapa menteri sudah berangkat duluan sehingga yang berangkat bersama rombongan presiden saat ini sedikit,” katanya.

Dia menyebutkan, menteri yang berangkat terpisah antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menkominfo Rudyantara, Menlu Retno Marsudi dan Mendag Thomas Lembong.

“Saya tidak ikut karena tidak ada yang berkaitan langsung dengan bidang tugas saya, selain itu saya harus mewakili Presiden ke sebuah forum di Meksiko,” katanya.

Dia menyebutkan Menkeu juga tidak ikut karena target pembahasan RAPBN 2016 yang harus selesai pada Oktober 2015. Menurut dia, kunjungan Presiden Jokowi ke AS akan membahas masalah ekonomi, hubungan bilateral, perdagangan dan pemanfaan tenologi informasi.

Menurut dia, dalam kunjungan itu Presiden Jokowi juga tidak akan membahas masalah Freeport. “Saya pikir tidak karena baru-baru ini sudah ada pertemuan,” kata Sofyan Djalil.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu