Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, pada 2016 akan merealisasikan membangun tanggul di kawasan pesisir akibat abrasi Laut Jawa yang makin meluas terutama di Kecamatan Mauk.
“Kami sudah menyampaikan kepada pihak terkait setelah hasil Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) dan biasanya terwujud tahun depan,” kata Sekretaris Kecamatan Mauk Yatty Nurul Hayat di Tangerang, Kamis (9/4).
Yatty mengatakan dalam Musrenbang itu diusulkan sebesar Rp21,1 miliar termasuk membangun tanggul agar pemukiman nelayan tidak diterjang abrasi.
Pernyataan itu terkait Anggota DPRD Kabupaten Tangerang Fakhrudin mengatakan abrasi pantai di Kecamatan Mauk, menimpa dua desa sehingga perlu dibangun tanggul dan penanaman pohon bakau (mangrove).
Belakangan ini abrasi terus meluas dan terparah menimpa lahan warga yang berada di Desa Marga Mulya dan Desa Ketapang.
Namun warga setempat mengusulkan untuk mengatasi abrasi dengan penanaman atau membangun tanggul penahan gelombang.
Dalam suatu kunjungan kerja DPRD setempat ke kawasan Pantai Utara bahwa warga menyampaikan keluhan tentang abrasi tersebut.
Akibat abrasi menyebabkan tanaman palawija seperti kelapa dan tanaman keras lain hanyut menyebabkan permukaan tanah sudah berubah menjadi laut.
Sedangkan pihaknya khawatir jika abrasi itu tidak atasi segera, maka akan terus meluas berdampak terhadap tanaman dan rumah penduduk.
Bahkan ada lapangan bola di Desa Ketapang sudah hilang diterjang abrasi Laut Jawa menyebabkan warga setempat tidak dapat lagi berolahraga di lokasi itu.
Yatty menambahkan pembangunan tanggul tersebut sudah mendesak karena warga sering mengeluhkan masalah abrasi yang menimpa kawasan mereka.
“Untuk membangun tanggul merupakan kewenangan dari Pemprov Banten dan kami hanya mengusulkan sesuai Musrenbang,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid

















