Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi VI DPR RI Mohammad Hekal mengaku sangat tidak setuju jika proyek-proyek Pertamina banyak diserahkan kepada asing.
Menurutnya, sebagai bagian dari BUMN, Pertamina mesti menyadari bahwa tugas utamanya untuk menyejahterakan rakyat Indonesia.
“Kalau benar mereka berpihak pada asing, patut kita pertanyaan nasionalisme mereka. Sebab pada hakekatnya, perusahaan itu bergerak untuk memaksimalkan keuntungan dan nilai saham para pemegang sahamnya, dan meningkatkan kesejahteraan untuk karyawannya serta bermanfaat buat lingkungannya. BUMN pemegang sahamnya negara alias milik rakyat, jadi nggak masuk akal kalau dia mementingkan asing,” kata Hekal, di Jakarta, Senin (26/10).
Pertamina secara tidak langsung sudah mengkhianati negara dan rakyat Indonesia jika lebih mementingkan asing. Padahal, Pertamina merupakan core perusahaan terbesar di Indonesia dengan produk dari hulu ke hilir.
Politikus Partai Gerindra ini menjelaskan, DPR memberikan tugas kepada BUMN untuk menjadi agen pembangunan. Selain itu, Pertamina dalam hal suplai juga harus profesional selayaknya perusahaan kelas dunia dan bisa memberikan jaminan ketersediaan pasokan petrokimia dan gas untuk industri domestik, agar sektor-sektor strategis ekonomi domestik bisa bergerak maju.
“Tentu ujung daripada tugas-tugas itu untuk kepentingan bangsa, bukan untuk asing.”
Artikel ini ditulis oleh: