Petugas menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang BNI Melawai, Jakarta, Selasa (15/9). Nilai tukar rupiah terpuruk terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjelang Federal Open Market Committee (FOMC), Selasa (15/9) menyentuh level Rp 14.408 per dolar AS atau melemah 0,52 persen dibandingkan hari sebelumnya Rp 14.333 per dolar AS. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/ama/15

Jakarta, Aktual.com — Mulai melemahnya sejumlah harga komoditas memberikan sentimen negatif pada sejumlah laju mata uang, terutama Asia. Apalagi di pekan kemarin telah dipangkas suku bunga acuan Tiongkok sebesar 25 basis poin sehingga memberikan tekanan pada laju Yuan. Akibatnya laju Rupiah berbalik melemah di awal pekan ini.

“Pergerakan laju Rupiah yang cenderung berbalik arah melemah sejalan dengan ekspektasi,” ujar kepala riset NHKSI, Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (26/10).

Menurutnya, Rupiah cenderung melemah jika tidak ada sentimen positif. Dengan pembalikan arah melemah tersebut, membuat peluang pelemahan laju Rupiah dapat membesar.

“Laju Rupiah diprediksi akan berada di bawah target support 13.525. Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia akan berada di rentang Rp13.655-13.638. Tetap cermati sentimen yang akan muncul,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka