Jakarta, Aktual.com – Salah seorang tokoh Tionghoa, Lius Sungkharisma menganggap Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak beda dengan seorang penadah barang hasil kejahatan.
Pernyataan keras itu disampaikan Lius terkait sikap Ahok yang dengan mudah menerima tawaran pimpinan pengurus Yayasan Kesehatan Sumber Waras (YKSW) Jan Darmadi dan Kartini Muljadi untuk membeli lahan Sumber Waras.
Padahal, kata Lius, lahan Sumber Waras itu dibeli memakai uang hasil urunan anggota Perkumpulan Sing Ming Hui.
“Ini menarik, kok lahan yang dibeli dari uang anggota Perkumpulan Sing Ming Hui itu bisa dijual secara perorangan oleh Kartini. Menurut saya ini penggelapan,” ujar Lius kepada Aktual.com, Senin (26/10).
Sedangkan semangat awal dari anggota perkumpulan itu untuk mendirikan RS Sumber Waras adalah untuk menyediakan rumah sakit dengan biaya yang terjangkau bagi warga Jakarta.
Anehnya, lanjut dia, oleh Kartini selaku pimpinan YKSW tanah itu malah dijual atas nama dia pribadi ke Ahok. “Inilah mengapa saya beranggapan kalau Gubernur Ahok jadi kaya tukang tadah membeli barang hasil kejahatan saja,” ucap dia.
Lius bahkan yakin, arwah para tetua anggota Sing Ming Hui yang sudah mengumpulkan uang untuk membeli lahan akan marah dengan kejadian ini. “Karena lahan itu kan aset Sing Ming Hui. Dan Ahok dengan membeli lahan itu dari Kartini Muljadi seperti memutus sejarah dan peran Sing Ming Hui,” ujar dia.
Harusnya, ujar Lius, Ahok paham tentang sejarah Sing Ming Hui dan tidak membeli lahan Sumber Waras yang ditawarkan oleh Kartini dalam surat yang ikut ditandatangani Jan Darmadi. “Kenapa Ahok ngga meluruskan sejarah aset Sing Ming Hui dan menjaga asetnya,” kata dia.
Lius yakin, tidak akan ada orang Tionghoa yang marah jika Ahok mendirikan rumah sakit atas nama Sing Ming Hui. “Bahkan itu rumah sakit bisa jadi kebanggaan orang-orang Tionghoa yang ke depannya bisa ditiru mereka-mereka yang sudah pada kaya raya sekarang,” ujar Lius.
Artikel ini ditulis oleh: