Jakarta, Aktual.com — Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengaku masih optimis dengan mega proyek listrik 35 Ribu Megawatt. Menurutnya, meskipun hal itu merupakan tugas yang terbilang berat, namun dirinya yakin PLN bersama Pemerintah mampu menyelesaikannya sesuai dengan apa yang ditargetkan. Pasalnya, semua hambatan dan kendala yang dialami pada program proyek percepatan pembangunan pembangkit 10 ribu mw tahap 1 dan 2 (FTP I dan FTP II) sudah berhasil dideteksi.

“Program ini memang bukan pekerjaan mudah, banyak pihak menyangsikan dan bahkan telah menjadi polemik di masyarakat. Saya minta semua keluarga PLN berpartisipasi menyukseskan program itu,” kata Sofyan di Kantor PLN Pusat, Jakarta, Selasa (27/10).

Bertepatan dengan Hari Listrik Nasional ke 70 yang bertajuk “Bersama Menerangi Nusantara”, PLN akan terus konsisten dengan tugas utama secepat mungkin melistriki seluruh masyarakat Indonesia dengan harga yang terjangkau.

Ia menjelaskan, dalam 5 tahun ke depan, kebutuhan listrik akan tumbuh sebesar 8,7 persen dengan target rasio elektrifikasi sebesar 95 persen. Pada 2015 rasio elektrifikasi PLN tercatat telah mencapai 87 persen.

“Ini meningkat pesat dalam lima tahun terakhir dibandingkan 2010 yang baru mencapai 67 rasio elektrifikasi,” ujarnya.

Menurutnya, misi menjalankan mega proyek 35.000 mw termasuk membangun jaringan transmisi 46.000 kms merupakan langkah besar untuk mengejar mimpi tersebut. Berdasarkan catatan PLN, untuk capaian selama lima tahun, pada akhir 2010 daya terpasang 26.895 mw, hingga September 2015 tumbuh mencapai 51.858 MW (termasuk independent power producer/IPP). Jumlah pelanggan, dari 42,3 juta meningkat menjadi 60,3 juta pelanggan. Panjang transmisi, dari 35.146 KMS menjadi lebih dari 40 ribu kms . Aset PLN pada 2010 sebesar Rp369,2 triliun, melonjak menjadi Rp632,9 triliun pada akhir September 2015.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka