Jakarta, Aktual.com — Presiden Kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa jiwa sumpah pemuda dengan Pancasila memiliki tautan historis yang tidak dapat dipisahkan.

“Bagi saya, Jiwa Sumpah Pemuda dan Pancasila memiliki tautan historis yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Sumpah Pemuda tidak hanya memberi visi kebangsaan,” kata Megawati saat menjadi keynote speaker dalam acara bedah buku ‘Revolusi Pancasila’ karya Yudi Latif, di Gedung JCC, Senayan, Selasa (27/10).

“Sumpah pemuda adalah fondasi terpenting keseluruhan gagasan Indonesia Merdeka, yang diawali dengan komitmen satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa persatuan Indonesia,” tambah dia.

Ia pun mengungkapkan, kehadirannya dalam acara yang membahas tentang ‘Revolusi Pancasila’ sangatlah istimewa. Pasalnya, dilakukan menjelang satu hari peringatan sumpah pemuda 28 Oktober 2015.

Perwujudan dari jiwa Sumpah Pemuda ini nampak ketika Sidang BPUPKI. Pancasila diterima secara aklamasi sebagai dasar negara. Selain itu, Pancasila sebagai jiwa, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, sekaligus tujuan Indonesia Merdeka.

“Bung Karno menggali Pancasila dari buminya Indonesia. Karena itulah Pancasila hadir sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara,”

“Dengan demikian jelaslah, bahwa Sumpah Pemuda dan Pancasila, merupakan satu tarikan nafas perjuangan kemerdekaan Indonesia,” tandas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang