Jakarta, Aktual.com – Kebiasaan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ‘meledak-ledak’ jika ada hal yang tidak sesuai keinginan, dapat sindiran dari Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan (BG).
Sindiran dilontarkan BG saat tengah berpidato di seminar yang digelar di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dengan tema Polri yang mengangkat tema ‘Polri: Melayani dengan Revolusi Mental’, Jakarta Selatan, Selasa (27/10).
Awalnya, ketika Ahok memasuki ruangan, BG mengucapkan selamat datang. Namun kalimat sambungannya, dia mengatakan, “Kami semua sudah menyepakati satu hal sebelum Bapak (Ahok) hadir di sini,” kata BG.
Peserta seminar pun menunggu-nunggu lanjutan kalimat jenderal yang biasanya dingin itu. Tawa peserta seminar sontak riuh ketika BG akhirnya melanjutkan kalimat yang seperti sengaja ditahannya.
“Kami sepakat menyarankan Bapak untuk tidak makan makanan yang memicu darah tinggi. Supaya Bapak tidak marah-marah terus,” sindir mantan ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Sindiran untuk Ahok juga dilontarkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo di acara yang sama.
Jika BG menyindir sikap meledak-ledaknya Ahok, Tjahjo lebih menyoroti sikap dia yang suka bikin masalah dengan instansi lain. Misal, dengan BPK RI terkait kasus Sumber Waras.
Menurut Tjahjo, Ahok sepertinya sering lupa saat berbicara kalau dirinya adalah seorang Gubernur DKI. “Ngomong apa saja enggak apa-apa. Tapi saya bilang juga ke Pak Ahok, Pak Ahok nih lupa kalau sudah jadi gubernur dan dia juga ngakuin kalau dia sering lupa sudah jadi gubernur,” kata Tjahjo.
Pernyataan Tjahjo bahkan ikut ditimpali pembawa acara di seminar tersebut, dengan berseloroh mengatakan Ahok mungkin lupa minum ‘pil PPG’ (pura-pura gila).
Lalu apa tanggapan Ahok dapat dua sindiran seperti itu?
Ahok berdalih dirinya bukan politikus yang baik. Tapi dia janji akan perbaiki diri, untuk kesopanan dan gaya bicara agar tidak meledak-ledak. “Saya sebenarnya tidak suka marah. Kalau orang tua itu marah kan tandanya menggertak karena sayang,” kata Ahok.
Bahkan dia merasa dirinya saat ini sudah tidak lagi suka marah-marah, ketimbang saat masih menjadi Wagub DKI. Sekarang, kata Ahok, dirinya lebih memilih langsung pecat bawahan daripada marah.
“Sekarang buat apa saya marah-marah, saya bisa langsung tanda tangan, pecat,” ujar dia.
Artikel ini ditulis oleh: