Jakarta, Aktual.co — Pada perdagangan hari ini, Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan akan kembali bergerak bervariasi terutama digerakkan dengan sejumlah isu individual dan penurunan kembali harga minyak mentah.

“Penurunan kembali harga minyak mentah akan cenderung berdampak positif bagi perekonomian nasional,” kata Analis First Asia Capital dalam risetnya yang diterima Aktual, Jakarta, Kamis (9/4).

Lanjutnya, sebaliknya penurunan harga minyak mentah kurang menguntungkan pergerakan saham berbasiskan energi.

“IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di 5460 dan resisten di 5520 berpeluang menguat terbatas,” ujarnya.

Sementara, nilai tukar rupiah atas dolar AS diperkirakan berpeluang kembali menguat.

Seperti diketahui, setelah mencetak level tertinggi baru sehari sebelumnya, IHSG kemarin berakhir di teritori negatif koreksi 36,706 poin (0,66%) di 5486,584. Pelaku pasar cenderung merealisasi keuntungan meskipun pasar saham kawasan Asia kemarin umumnya bergerak di teritori positif.

“Selain saham ASII, koreksi IHSG juga dipicu tekanan jual di sejumlah saham perbankan dan tambang. Sedangkan aksi beli selektif melanda saham jasa konstruksi dan perkebunan,” terangnya.

Sementara Wall Street bergerak bervariasi tutup di teritori positif. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,15% dan 0,27% tututp di 17902,51 dan 2081,90. Pelaku pasar merespon catatan hasil pertemuan The Fed bulan lalu yang mengindikasikan keinginan kenaikan tingkat bunga ditunda dari konsensus sebelumnya mulai pertengahan tahun ini.

Harga minyak mentah tadi malam yang anjlok 5,6% di USD50,98/barrel yang kembali menekan harga saham sektor energi. Pelaku pasar juga tengah mengantisipasi rilis laba emiten kuartal pertama tahun ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka