Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Menko Polhukam Luhut Pandjaitan (kedua kanan) dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani (kanan) menggelar rapat konsultasi dengan Ketua DPR Setya Novanto (kelima kiri) dan empat Wakil Ketua DPR, Agus Hermanto (keempat kiri), Fadli Zon (ketiga kiri), Taufik Kurniawan (kedua kiri) dan Fahri Hamzah (kiri) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (13/10). Pemerintah dan DPR menyepakati pembahasan revisi Undang-Undang tentang KPK ditunda hingga masa persidangan tahun depan guna fokus kepada penguatan ekonomi. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/ama/15.

Jakarta, Aktual.com — Ketua DPR Setya Novanto mengakui saat ini terjadi permasalahan dalam pembahasan RAPBN 2016. Bahkan politisi Partai Golkar tersebut sempat meminta Presiden Joko Widodo untuk tidak mengajak sejumlah menteri dalam lawatanya ke Amerika Serikat.

“Sebelum beliau (Jokowi) berangkat ke AS, saya telepon beliau dan meminta agar beberapa menteri terkait RAPBN 2016 untuk tidak berangkat,” ujar Novanto dalam pembukaan Simulasi Parlemen Remaja 2015, di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (28/10).

Permintaan Setya sebagai pimpinan DPR disambut baik oleh Presiden. Sejumlah menteri yang anggaran di kementrianya masih dalam proses pembahasan akhirnya tidak berangkat ke Amerika Serikat.

“Untungnya, Presiden Jokowi menyambut baik. Sehingga beberapa menteri tidak jadi berangkat, padahal sudah pesen tiket dan sebagainya,” katanya

Lebih lanjut, politisi Golkar ini mengatakan bahwa RAPBN 2016 harus rampung pada tanggal 30 Oktober nanti. Jika belum selesai, maka konsekuensinya pemerintah menggunakan APBN 2015.

“Ini efeknya akan tidak baik,” tandas Novanto

Artikel ini ditulis oleh: