Mahasiswa dan keluarga besar Universitas Andalas (Unand) berdoa usai melaksanakan salat minta hujan (Istisqa) di kampus mereka, Limau Manih, Padang, Sumatera Barat, Selasa (27/10). Mereka berharap dengan shalat istisqa hujan dapat turun dan menghilangkan bencana asap di Sumatera dan Kalimantan. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/aww/15.

Pekanbaru, Aktual.com – Ratusan warga dan kalangan pejabat Pekanbaru, Provinsi Riau, kembali menggelar Shalat Istisqa di lapangan Batrai R, Jalan Imam Munandar guna meminta kemurahan Allah menurunkan hujan untuk menanggulangi kebakaran hutan serta terisinya kembali ketersediaan air untuk listrik dan keperluan lainnya.

“Semoga Allah SWT memberikan ampun atas diselenggarakan shalat istisqa ini,” ungkap Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi di Pekanbaru, Rabu (28/10), usai shalat istisqa bersama warga dan Komandan Batalion Batrai R Pekanbaru dan Pengurus Rumah Zakat.

Ayat menyebutkan, imbauan shalat istisqa ini terus digaungkan pemerintah kota belakangan ini kepada warga, karena memang hingga kini kabut asap yang menyelimuti Pekanbaru, dan wilayah provinsi lainnya masih belum reda.

Ayat Cahyadi juga mengatakan, atas nama Pemko mengucapkan terima kasih kepada warga yang ikut shalat istisqa bersama.

Ia mengatakan, usaha manusia harus dibarengi dengan ikhtiar samawi, untuk memohon pertolongan, dengan diturunkannya hujan sehingga asap yang menyelimuti Pekanbaru bisa segera teratasi.

Menurut Ayat Cahyadi sebetulnya Pemerintah pusat, Provinsi Riau, Kabupaten/Kota sudah berusaha semaksimal mungkin bersinergi memadamkan api guna mengatasi kabut asap.

Tetapi hasilnya belum juga bisa dirasakan, kualitas udara berubah-ubah kadang tidak sehat hingga berbahaya.

Penyiraman dan hujan buatan yang dilakukan selama ini terbatas hasilnya. Hanya hujan alamiah merata yang mampu menghentikan bahkan memadamkan titik api.

“Kenapa shalat istisqa terus menerus kita minta dilakukan, karena turunnya hujan kemaren di Kota Pekanbaru, belum merata,” bebernya.

Apalagi analisa Ayat, saat ini titik api itu bukan di Pekanbaru, namun sumber asap itu berada di provinsi tetangga, seperti Jambi, Palembang, Pulau Kalimantan, Sulawesi, maupun Papua.

Sehingga lanjutnya, apapun yang dilakukan rumah zakat ini dengan menggelar shalat istisqa diharapkan bisa meningkatkan curah hujan.

“Dengan terus memohon kepada Allah agar diturunkan hujan. Bukan hanya di Pekanbaru tetapi seluruh titik api diseluruh Indonesia padam. Sehingga polusi asap dan kebakaran lahan bisa terselesaikan,” harapnya.

Masih sebut Ayat, dampak kebakaran lahan dan hutan, telah membuat Pekanbaru diselimuti kabut asap pekat.

“Kondisi tahun ini memang luar biasa, dan kami berterima kasih kepada panglima ABRI yang sudah mengirimkan dua kapal,” ujar Ayat.

Mayarakat Kota Pekanbaru sudah dirugikan, yang terparah sekitar, 6.000an warga terserang Infeksi Saluran Pernafasan Atas( ISPA).

Belum lagi dampak ekonomi, untuk itu kita mengingatkan lagi tidak ada daya dan kekuatan karena kita sudah berupaya semaksimal mungkin, dan sudah bekerja meminta bantuan pada negara tetangga namun asap belum juga tuntas, dan kita sebagai umatnya untuk selalu minta dan memohon pada Allah SWT semoga kabut asap ini hilang.

Artikel ini ditulis oleh: