Jakarta, Aktual.co — International Monetary Fund (IMF) menyebutkan, bahwa mata uang Tiongkok, Yuan, tidak lagi dipatok agar tetap murah (atau undervalued). Amerika Serikat (AS) telah lama memprediksi bahwa Tiongkok memanipulasi nilai Yuan untuk meningkatkan ekspor.
IMF mengatakan, nilai Yuan yang ‘undervalued’ tersebut merupakan masalah silam, dan saat ini tidak lagi terjadi. Menurutnya, penghargaan terhadap ekonomi Tiongkok selama tahun lalu membawa nilai tukar ke tingkat yang lebih baik.
IMF juga mengatakan bahwa Tiongkok harus fokus menciptakan fleksibilitas terhadap mata uangnya, sehingga sebagai negara berkembang,nilai Yuan dapat menyesuaikan.
“Kami mendesak Pemerintah Tiong untuk membuat kemajuan pesat menuju fleksibilitas nilai tukar yang lebih besar. Itu merupakan persyaratan utama untuk ekonomi besar seperti China yang sedang berusaha untuk bersaing harga dan mengintegrasikan dengan cepat di pasar keuangan global,” sebut lembaga keuangan, IMF, dalam keterangan resminya, demikian dilansir BBCBusiness, pada Rabu (26/5).
IMF yakin Tiongkok akan mencapai nilai tukar ‘floating’ dalam dua atau tiga tahun ke depan.
“Fleksibilitas yang lebih besar, dengan intervensi terbatas, kondisi pasar tertib atau volatilitas yang besar, juga akan menjadi kunci mencegah nilai tukar bergerak menjauh dari keseimbangan di masa mendatang,” pungkasnya.
Untuk diketahui, selama ini Pemerintah Tiongkok dianggap tidak ‘fair’ dalam menetapkan kebijakan mata uangnya. Mata uang Tiongkok dijaga sedemikian rupa agar tetap murah atau ‘undervalued. Dengan kebijakan tersebut, tidaklah heran jika dalam persaingan perdagangan internasional Tiongkok selalu menang. Barang-barang Tiongkok selalu lebih murah dari yang diproduksi di negara-negara lain.
Kebijakan tersebut juga membuat Tiongkok unggul dalam perdagangan dan selalu mencatat surplus, sementara itu, mitra dagangnya, terutama Amerika Serikat (AS) mencatat defisit. Artinya Tiongkok selalu lebih banyak menjual barang (ekspor) ke negara lain dibandingkan dengan barang yang dibeli (impor) dari negara lain.
Artikel ini ditulis oleh:

















