Jakarta, Aktual.com — Partai Golkar menolak RAPBN 2016. Salah satu alasanya adalah besarnya anggaran untuk Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk BUMN sebesar Rp39 triliun.
“Jelas PMN itu nggak efektif dan itu nggak pro rakyat, kan terlihat dari penerimaan PMN yang lalu penyerapannya rendah. Jika pemerintah memperhatikan catatan-catatan yang akan dibacakan di fraksi baru kami bisa menyetujui APBN 2016,” ujar Sekjen Golkar Idrus Marham, saat dihubungi, Kamis (29/10).
Selain itu Golkar juga meminta pemerintah untuk mengurai PAGU yang sudah ditetapkan dalam RAPBN.
“Kalau ngga salah ada Rp 2000 triliun lebih, karena jelas penerimaan akan dihitung dari situ dan membawa implikasi kepada harmonisasi alokasi anggaran,” tegasnya.
Menurutnya, tak hanya Golkar, kesepakatan itu juga diambil oleh pimpinan parpol yang tergabung dalam KMP yang hadir di Bakrie Tower kemarin.
“Dan hampir semua berpandangan sama kalau RAPBN ini terlalu besar sehingga harus dipangkas. Kita juga melihat itu tidak pro rakyat dan meningkatkan kesejahteraan rakyat sehingga harus dipangkas PMN,” tambahnya.
Artikel ini ditulis oleh: