New York, Aktual.com – Komisaris Tinggi PBB Urusan Hak Asasi Manusia, Zeid Ra’ad Al-Hussein, memperingatkan kerusuhan antara orang Palestina dan Israel “makin dekat ke bencana” jika tak segera dihentikan.

“Komisaris Tinggi itu mengatakan krisis ini sangat berbahaya, sebab ini adalah bentrokan yang sebagian menarik mekanisme emosi kemanusiaan yang paling mudah terbakar ketakutan,” kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric, dilansir dari Xinhua, Kamis (29/10).

“Rasa takut harus dipayungi oleh kebijaksanaan. Proses perdamaian Timur Tengah sekarang diaktifkan kembali dengan tujuan yang tak pernah ada sebelumnya,” tambahnya.

Menurut Kantor PBB Urusan Hak Asasi Manusia (OHCHR), gelombang kerusuhan paling akhir menewaskan 58 orang Palestina dan 11 orang Israel, dan melukai 2.100 orang Palestina serta 127 orang Yahudi.

Di Jenewa pada Rabu (28/10), Komisaris Tinggi itu bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Dewan Hak Asasi, yang berpusat di Swiss.

“Tak peduli seberapa besar keluhan di kedua pihak, kerusuhan tak bisa menjadi jawaban,” kata Komisaris Tinggi tersebut.

Ia juga menyatakan “bencana” menjadi makin mungkin terjadi akibat “masalah yang paling sensitif” status quo sehubungan dengan wilayah pendudukan Jerusalem Timur, dan khususnya tempat itu –yang oleh umat Muslim dikenal dengan nama Al-Haram Asy-Syarif dan orang Yahudi menyebutnya Bukit Knisah,” kata juru bicara PBB.

Di dalam pernyataannya, Presiden Abbas mengatakan situasi saat ini menyerukan “campur tangan kuat dan mengharuskan PBB, negara anggotanya dan semua lembaganya memikul tanggung-jawab mereka sebelum sangat terlambat”.

Menurut Abbas, perdamaian dan kestabilan takkan bisa dicapai kecuali pendudukan Israel diakhiri dan negara Palestina merdeka didirikan.

Ketika menegaskan kembali peran penting Dewan Hak Asasi Manusia dan perlunya Israel mematuhi semua resolusi serta hukum internasional yang lebih luas, Abbas juga menegaskan apa yang ia sebut peran utama yang dipikul oleh Komisaris Tinggi Zeid.

Artikel ini ditulis oleh: