Palangka Raya, Aktual.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Palangka Raya, Kalimantan Tengah, memperkirakan awal November 2015 provinsi Kalimantan Tengah akan kembali mengalami musim kemarau.

“Hujan tetap diperkirakan akan turun, namun intensitasnya sangat ringan atau di bawah normal,” kata Kepala BMKG Palangka Raya I Wayan Mustika saat rapat koordinasi persiapan menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo ke Kalteng, Kamis (29/10).

“Mengenai hujan tiga hari berturut-turut di sejumlah wilayah di Kalteng sifatnya sementara dan diperkirakan hanya sampai Oktober. Provinsi ini tetap berpotensi mengalami musim kemarau,” tambahnya.

Menyikapi perkiraan tersebut, Pemerintah diusulkan membuat hujan buatan melalui Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), sehingga bencana kabut asap akibat kebakaran lahan maupun hutan bisa diminimalkan.

Kepala BMKG mengatakan, hujan yang terjadi beberapa hari dan kemungkinan masih terjadi sampai akhir Oktober 2015 ini, diperkirakan belum mampu memadamkan seluruh titik kebakaran lahan.

“Sekarang ini memang kabut asap sudah tidak terlalu pekat, jarak pandang pun berada di kisaran 1200-1500 meter. Tapi, perkiraan kami kondisi ini tidak akan lama, karena musim kemarau masih akan terjadi di Kalteng,” kata Wayan.

Pejabat Gubernur Kalteng Hadi Prabowo meminta semua personel yang terlibat satuan tugas (satgas) Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) tetap siaga di posko, sekalipun hujan sudah turun beberapa hari terakhir.

Dia mengatakan sejak hujan turun tiga hari terakhir personel yang memadamkan lahan dan hutan tidak terlihat di posko Satgas Karlahut, padahal menurut perkiraan BMKG musim kemarau masih tetap terjadi di Palangka Raya.

“Saya minta personel tetap siaga, hujan yang terjadi sekarang ini istilahnya hanya pura-pura, setelah itu kering lagi. Jangan karena hujan sudah turun, kita lupa lagi dengan bencana asap ini. Kita harus tetap bersiap,” kata Hadi.

Artikel ini ditulis oleh: