Jakarta, Aktual.co — Perusahaan jasa telekomunikasi PT Indosat Tbk menganggarkan dana belanja modal atau “capital expenditure” (capex) sekitar Rp6,5-Rp7,5 triliun untuk meningkatkan jaringan pada tahun ini.
“Dana capex dari kas internal perusahaan, karena kita memiliki kas yang positif. Jadi, tidak berutang lagi,” ujar Direktur Utama Indosat, Alexander Rusli di Jakarta, Rabu (8/4).
Ia memaparkan bahwa sekitar 80 persen dari total dana capex akan digunakan untuk pengembangan jaringan tower pemancar atau “base transceiver station” (BTS), dan sisanya untuk mendukung operasional lain.
“Pengembangan BTS salah satunya untuk mempersiapkan ‘platform’ tekonologi 4G,” katanya.
Pada tahun ini, lanjut dia, perseroan belum berniat mencari pinjaman. Jika perseroan melakukan pinjaman maka itu hanya akan digunakan untuk merestrukturisasi utang (refinancing) berdenominasi dolar AS yang berbunga tinggi.
Sebelumnya, perseroan telah menerbitkan obligasi I tahap I senilai Rp2,2 triliun dan sukuk ijarah I tahap I senilai Rp300 miliar. Penerbitan itu merupakan bagian dari rencana perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pendanaan sekaligus memperbaiki struktur permodalan dan profil utang.
Perusahaan berharap, dapat mengurangi utang berdominasi dolar AS menjadi 400 juta dolar AS dari total sekitar 1 miliar dolar AS.
“Sebagian besar kami akan mengurangi utang dolar AS dan mengalihkan ke dalam bentuk rupiah, agar dapat mengurangi risiko currency rate yang cukup berfluktuasi di tengah tren penguatan dolar AS,” kata Alexander Rusli.
Dalam laporan keuangan Indosat Tbk tercatat, pada 2014 perseroan mengalami rugi sebesar Rp1,99 triliun, atau lebih rendah sekitar 27,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang negatif Rp2,75 triliun.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka
















