Jakarta, Aktual.com — Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyarankan Kapolri badrodin Haiti menerjunkan tim psikolog terkait sejumlah kasus anggota kepolisian yang melakukan tindakan bunuh diri.
Menurut Neta, persoalan ini sudah dalam taraf serius sehingga Kapolri tak bisa tinggal diam.
“Kapolri diharapkan segera menurunkan tim psikolog. Kasus bunuh diri anggota Polri sangat pribadi dan terkait psikologis seseorang,” katanya, Minggu (1/11).
Selain itu, Kapolri juga diminta agar mau mendengar ‘curhatan’ para anggotanya, dari polda hingga tingkat polsek, untuk menghindari kasus serupa kedepannya.
“Tengok, sapa, bahkan akrablah dengan anak buah, jika perlu mengetahui persoalan yang dihadapi anggota. Buang jauh-jauh sikap tidak peduli atau tidak mau tahu urusan anak buah di lapangan,” ucap Neta.
Polri juga dirasa perlu melakukan pengetatan pemakaian senjata api dan melakukan kembali serangkaian tes demi mengetahui kondisi mental anggota polri saat membawa senjata api.
Dalam lima bulan pertama pada 2015, sebanyak tiga anggota polisi melakukan tindakan bunuh diri karena persoalan pribadi (Baca: Lagi, Polisi Makassar Diduga Tewas Bunuh Diri).
Diketahui, Kanit Lantas Polsek Cipondoh, Tangerang, Iptu Budi Riono, ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala bagian kanan. Korban diduga tewas akibat dengan sengaja menembakkan senjata api miliknya di kediamannya, Jalan Griya Kenanga Blok D No 6, Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Sabtu Subuh.
Saat ini petugas Kepolisian Daerah Metro Jaya sedang menyelidiki penyebab kematian Kepala Unit Lalu Lintas Kepolisian Sektor Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Iptu Budi Riyono.
“Benar kejadian itu masih dalam penyelidikan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Mohammad Iqbal saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (31/10).
Artikel ini ditulis oleh: