Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengklaim larangan motor melintas di sepanjang jalan MH. Thamrin-Medan Merdeka Barat efektif memangkas kepadatan kendaraan sampai 25%. Namun bagaimana gambaran kondisi lalu lintas dijalan-jalan yang menjadi alternatif dari ditutupnya jalur protokol bagi motor.
Kepala Bidang Rekayasa Lalu Lintas Dishub DKI, Masdes Arrofi mengakui bahwa jalur-jalur yang menjadi alternatif mengalami peningkatan baik volume kendaraan maupun tingkat kecepatan.
“Kita fair memang di koridor yang dialihkan ada peningkatan, logikanya sangat sederhana, orang di sini dilarang kan kita ke alihkan ke jalur alternatif tadi, ke Jalan Mas Mansyur, Jalan Abdul Muis tadi,” kata Masdes, Rabu (8/4).
Mengenai angka, Masdes mengungkap berdasarkan evaluasi, peningkatan volume kendaraan dijalur-jalur alternatif larangan motor rata-rata diangka 20% bertambah.
“Di sana ada kepadatan meningkat kurang lebih sekitar 20 persen juga,  20,4 persen kepadatannya, kecepatannya berkurang 23,6 persen, waktu tempuhnya bertambah 20 persen, jadi kurang lebih seimbang lah,” ungkapnya.
Masdes berpendapat, tujuan dari pelarangan motor adalah bukan ‘mengusir’ motor dari jalur protokol, namun mengajak masyarakat untuk menggunakan angkutan umum massal.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid