Surabaya, Aktual.com — Sekitar 50 mahasiswa yang tergabung dalam Forum Pemuda Jawa Timur menyerukan kepada masyarakat agar ikut menjaga pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di 19 kabupaten/kota di Jatim bisa berjalan damai, jujur dan adil.
“Kami mengecam segala bentuk tindakan kekerasan dalam pilkada. Jangan nodai pilkada dengan prilaku bejat, jangan kotori pilkada dengan kerusuhan. Mari kita jaga kesucian pesta demokrasi ini,” ujar korlap aksi Marlaf Sucipto saat menggelar aksi damai di depan Taman Bungkul Surabaya, Minggu (1/11).
Mereka membawa spanduk bertuliskan “Wujudkan pemilu yang jujur, adil, dan bermanfaat”. Selain itu, mereka meminta calon petahana untuk tidak memobilisasi pegawai negeri sipil (PNS) atau mantan bawahannya untuk mendukung dirinya dalam pilkada.
Sucipto mengimbau agar masyarakat tidak mudah terpancing oleh isu-isu provokatif yang justru akan menimbulkan kerusuhan sosial. “Jangan sampai masyarakat diadu-domba hanya untuk kepentingan politik sesaat. Masyarakat harus cerdas,” ujarnya.
Dia juga mendesak para calon dan wakil calon kepala daerah untuk tidak mengerahkan massa yang berujung anarkis atau melakukan tindakan melawan hukum. Dalam demokrasi dituntut menegakkan prinsip-prinsip demokrasi dalam pilkada seperti kejujuran, bersaing secara sehat dan menaati segala peraturan yang sudah ditetapkan.
Salah seorang orator lainnya, Muhammad Biki mengatakan, pada pelaksanaan pilkada nanti tidak boleh ada politik uang, permainan politik kotor, dan kampanye gelap. Biki meminta aparat menghukum seberat-beratnya oknum atau provokator yang mau merusak jalannya pilkada.
“Kami meminta KPU dan Bawaslu untuk melakukan tugas seprofesional mungkin,” ucapnya.
Tidak hanya itu, Biki secara tegas meminta KPU membatalkan calon kepala dan wakil daerah terpilih jika terbukti curang. Dia mengimbau masyarakat Jawa Timur mempertimbangkan prestasi, dedikasi, dan integritas calon dalam menentukan pilihan.
“Dan calon kepala dan wakil daerah harus siap menang dan siap kalah,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan